REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bukan aksi impresif penyerang Liverpool, Luis Suarez, atau determinasi West Ham United yang menjadi sorotan di laga Liverpool kontra West Ham United pada pekan ke-33 Liga Primer Inggris, Ahad (6/4) malam WIB. Adalah penampilan wasit Anthony Taylor, yang menyita perhatian berbagai pihak.
Dalam laga di Stadion Boyeln Ground itu, Taylor dianggap memberikan dua keputusan kontroversial, yaitu mengesahkan gol West Ham United dan hadiah penalti kedua buat Liverpool. Wasit 35 tahun itu mengesahkan gol Guy Demel pada menit akhir laga.
Padahal, gol tersebut dianggap tidak sah lantaran sebelumnya, Andy Carroll terlihat melakukan gangguan terhadap kiper Liverpool, Simon Mignolet, yang sudah menguasai bola hasil sepak pojok Mark Noble.
Bola yang terlepas dari tangan Mignolet itu pun dengan mudah lansung diarahkan oleh Demel ke gawang yang kosong. Gol ini membuat kedudukan kembali imbang usai sebelumnya Liverpool mampu unggul terlebih dahulu pada menit ke-45 lewat hadiah penalti yang dieksekusi oleh Steven Gerrard.
Penalti ini diberikan setelah bek West Ham, James Tomkins, melakukan handball di kotak penalti. Namun, bukan gol Demel saja yang menjadi keputusan kontroversi Taylor. Aksi kiper the Hammers, Adrian, menjatuhkan Jon Flanagan langsung berbuah tendangan penalti yang kedua buat Liverpool.
Gerrard sekali lagi sukses merobek gawang tim asal London itu lewat titik penalti, kali ini pada menit ke-71. Padahal dalam tayangan ulang, Adrian sudah mendapatkan bola itu terlebih dahulu. Sorotan atas kinerja wasit ini langsung diungkapkan pelatih West Ham United, Sam Allardyce.
''Jelas kompetisi ini tidak memiliki wasit profesional yang cukup banyak. Kami membutuhkan wasit yang jarang membuat kesalahan, tidak seperti pada musim ini. Kedua tim ini ingin bermain secara maksimal dan meraih kemenangan berdasarkan permainan mereka, bukan karena keputusan atau karena kesalahan-kesalahan wasit,'' kata Allardyce seperti dikutip Sky Sports, Senin (7/4).