Senin 07 Apr 2014 19:43 WIB

Pedagang Daging Sapi Resah dengan Masuknya Daging Babi

Daging babi (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Daging babi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -– Para pedagang daging sapi Tangerang mengecam keras masuknya daging babi ke pasaran daging.

Pedagang daging sapi di Pasar Anyar, Tangerang Ahmad (42) melontarkan kecaman terhadap peredaran daging babi di pasaran, terutama Pasar Tangerang. Sebagai pedagang, dia menghawatirkan penurunan omzet yang akan dideritanya.

Peredaran daging babi ke jawa dari sumatera melalui pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, dapat dimanfaatkan oleh oknum pedagang nakal untuk mengoplos daging sapi. Harga daging babi di pasaran jauh lebih rendah dari pada harga daging sapi. Saat ini, untuk sekilo daging sapi pembeli harus mengeluarkan uang sebesar Rp 95 ribu, sementara daging babi hanya Rp 30 ribu perkilo.

“Kalau pedagang banyak yang ngoplos pake daging babi, kita yang rugi,” kata Ahmad saat ditemui di Pasar Baru, Tangerang, Senin (7/4).

Ahmad menuturkan, biasanya, pedagang daging babi tidak akan memamerkan dagangannya sebagaimana penjual daging lainnya. Dia membungkus daging babi miliknya setiap kilo, dan melakukan transaksi secepat mungkin seperti pedagang pada umumnya.

Biasanya, pedagang daging babi berada di dekat penggiling daging. Atau bisa juga, penggiling daging menyediakan daging babi sebagai persediaan bagi pembeli yang ingin mencampur daging sapi miliknya dengan daging yang lebih murah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement