REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Ani Nursalikah
"Jepang telah menjadi negara yang lebih ramah terhadap Muslim. Kami memiliki sejumlah restoran halal di kota-kota besar dan banyak tempat sudah mempunyai masjid sendiri,'' kata Konsul Jenderal Jepang untuk Dubai Daisuke Matsunaga, seperti dilansir AFP, belum lama ini.
Ia menambahkan, ''Kami menyambut wisatawan dari UEA dan Timur Tengah untuk mengunjungi Jepang dan menikmati keindahan serta keramahannya," jelasnya.
Selain mengincar pelancong Timur Tengah, Jepang juga sedang berusaha keras menarik minat wisatawan Muslim dari Asia Tenggara.
Menurut ASEAN-Japan Center (AJC), Jepang sedang merayu lebih banyak wisatawan untuk berkunjung ke negaranya demi membantu memulihkan kemerosotan ekonomi.
Direktur Divisi Pariwisata dan Pertukaran AJC, Dananjaya Axioma mengatakan, AJC berperan mendidik para pejabat, perusahaan dan pemangku kepentingan pariwisata mengenai kebutuhan wisatawan Muslim.
Pada 2013, AJC menyelenggarakan seminar di empat kota di Jepang tentang cara menyambut wisatawan Muslim dari Asia Tenggara.
Di ajang itu, tercetus rencana mengembangkan situs web yang memberikan informasi tentang umat Islam bagi industri wisata Jepang.
"Jepang mengambil pendekatan khusus yang fokus pada pelancong Muslim. Kampanye ini cukup intensif," ujar Axioma.
Pemerintah Perdana Menteri Shinzo Abe menargetkan kehadiran 25 juta wisatawan pada 2020 ketika Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade.
Jepang tertarik mempelajari budaya umat Islam karena banyaknya wisatawan Muslim yang datang ke negeri itu, terutama dari Malaysia dan Indonesia.
AJC menekankan, tidak sulit menangani kebutuhan wisatawan Muslim. Misalnya, jika operator wisata tidak bisa menyediakan makanan halal untuk para pengunjung karena tidak tersedia secara luas, mereka dapat menawarkan restoran yang lebih ramah bagi Muslim.
Contohnya, mengajak mereka ke restoran yang tidak menyajikan daging babi atau ada menu yang tidak menggunakan daging babi. AJC juga berencana memperkenalkan produk halal di kalangan pengusaha Jepang.
Pengelola hotel pun akan diminta untuk menyediakan ruang shalat, termasuk memberi petunjuk tentang arah kiblat. Sejauh ini, kata Axioma, para pengelola hotel menunjukkan respons positif.
Asia Tenggara adalah rumah besar bagi populasi Muslim. Salah satu negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, memiliki penduduk Muslim terbesar di dunia dengan jumlah sekitar 200 juta orang.
Di Malaysia, lebih dari setengah atau sekitar 17 juta penduduk adalah pemeluk Islam. Sedangkan, Filipina memiliki sekitar 4,6 juta Muslim.