REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski hanya menunggu dua hari lagi untuk kedatangan pesawat kepresidenan yang dibuat di Amerika Serikat, pesawat tersebut belum bisa langsung digunakan untuk kepentingan presiden. Sebab, pesawat tersebut masih harus mendapatkan sertifikasi.
Diperkirakan waktu dibutuhkan untuk sertirfikasi adalah sekitar satu pekan.“Sertifikasi dulu dari kementerian pertahanan. Begitu sertifikasi keluar, baru kita serahkan ke TNI Angkatan Udara. Baru siap beroperasi,” kata Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi, Selasa (8/4).
Ia juga sempat menjelaskan alasan pesawat kepresidenan yang datang terlambat. Seharusnya, pesawat itu datang pada akhir tahun lalu, tetapi justru baru awal April ini. Penyebabnya tak lain dilakukan uji coba terlebih dulu di Amerika Serikat, tetapi di sana juga terjadi kendala cuaca sehingga uji coba tidak bisa berlangsung lancar.
“Kemarin ada masalah cuaca dan sebagainya ketika dilakukan uji coba di sana. Itu kita denda sebagai bagian dari kewajiban mereka (perusahan produsen pesawat terbang Boeing),” katanya.