Rabu 09 Apr 2014 15:11 WIB

Perth Buka Jalan untuk Seni Jalanan

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Apakah seni jalanan atau grafiti itu merusak atau memperindah? Apapun jawabannya, yang penting ada wacana dan diskusi tentang hal tersebut. Begitu pendapat Stormie Mills, yang telah membuat karya-karya seni di jalanan kota Perth, Australia, selama 30 tahun.

Dahulu, Mills selalu bekerja di malam hari agar tak tertangkap. Namun, saat ini dia sudah menjadi seniman kelas dunia yang gencar mengkampanyekan gerakan seni jalanan.

Tahun ini, dia bersama puluhan seniman lain dari berbagai negara menjalani program bernama Public, yang diselenggarakan organisasi seni nirlaba, Form. Program tersebut merayakan seni di kawasan urban.

Ketua Form, Paul Chamberlain, berkata bahwa butuh dua tahun untuk menyiapkan acara tersebut.

"Saya berasal dari Bristol, Inggris Raya, dan Bristol adalah salah satu pusat seni urban," katanya, "Saat kembali ke sana beberapa tahun lalu, kita menghadiri beberapa festival seni urban, dan salah satu anak saya berkata bahwa akan hebat sekali bila festival macam itu diadakan di Perth."

Tembok-tembok kosong di Perth pun akan dijadikan tempat berkarya 45 seniman.

Salah satu seniman yang datang adalah Gaia, yang berasal dari Baltimore, Amerika Serikat. Ia akan membuat mural raksasa di sebuah lapangan parkir kota.

Menurut Gaia, Perth tidak terlalu terbuka terhadap seni jalanan dibanding kota-kota lain di mana dia pernah berkarya.

"Tapi hebat juga karena mereka percaya dan menerima seniman-seniman jalanan internasional, yang hampir tak punya pengalaman terkait kota ini sama sekali, untuk menggandakan karya mereka di lingkungan ini," jelasnya, belum lama ini.

Tampaknya, di beberapa bagian kota Perth, seni jalanan mulai lebih diterima. Tahun lalu, kota Fremantle menyetujui kebijakan baru yang akan melestarikan karya-karya seni jalanan yang dianggap memiliki nilai budaya.

Sejak itu, kasus-kasus grafiti menurun sebanyak 63 persen. Menurut Mills, wilayah-wilayah lain bisa mencontoh Fremantle.

Karya-karya yang akan diciptakan minggu ini akan bersifat permanen. Beberapa seniman juga akan mengunjungi kawasan Pilbara untuk turut serta dalam proyek-proyek seni komunitas. Panitia penyelenggaraan juga tengah berusaha agar program bisa dijalankan di wilayah-wilayah lain di Australia Barat.

Untuk menampilkan beberapa karya yang dibuat, akan diadakan festival jalanan di Wolf Lane, hari Jumat dan Sabtu, 11 dan 12 April 2014.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement