REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Mulai 22 April 2014, sekitar seribu toko di pusat Kota Melbourne akan menambah jam operasionalnya lebih lama. Toko-toko yang terletak di antara jalan La Trobe Street hingga Bourke Street Mall itu akan buka hingga pukul 7 malam pada hari Minggu, Senin, Selasa, dan Rabu.
Keputusan ini disambut baik oleh Asosiasi Peritel Australia. Menurut juru bicara Asosiasi Russell Zimmerman, para pengunjung Australia ingin jam buka toko yang lebih lama.
"Kalau toko buka hingga lebih malam, ada kesempatan untuk melakukan lebih banyak bisnis," katanya.
Menurut Zimmerman, jam buka yang lebih lama sebaiknya diterapkan bertahap, hingga minatnya akan meningkat seiring waktu.
"Saya rasa yang akan terjadi adalah peritel-peritel besar akan mulai melakukan itu, dan bila menguntungkan dan berlanjut, peritel-peritel lain akan mengikuti," katanya, "Saya rasa jam buka akan memanjang perlahan, karena ini melibatkan biaya hukuman."
Wali Kota Melbourne, Robert Dyle, mengatakan bahwa bukanya toko di malam hari akan sukses besar. "Untuk hari yang sepi, ada 850.000 orang di pusat kota kita. Di hari yang sibuk, ada satu juta orang," katanya.
"Ada yang tinggal di kota, bekerja di kota, ada yang dari pinggiran kota, ada yang dari negara bagian lain, ada yang dari negara lain. Keragaman macam ini lah yang anda temukan di pusat kota Melbourne, dan ini yang harus kita layani," jelas Walikota Dyle.
Sementara untuk hari kamis dan Jumat, toko-toko di pusat kota akan buka hingga pukul 9 malam.