Rabu 09 Apr 2014 17:29 WIB

Pelindo IV Tunggu Izin Revisi Pengembangan Makassar New Port

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Komoditas perdagangan dalam kawasan bongkar muat peti kemas.
Foto: thechinatimes.com
Komoditas perdagangan dalam kawasan bongkar muat peti kemas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV masih menunggu keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait pengembangan Makassar New Port. Perseroan sedang merevisi panjang dermaga agar mampu menampung kapal yang lebih besar.

Direktur Utama Pelindo IV Mulyono mengatakan, perseroan ingin memperpanjang dermaga menjadi 325 meter dari 250 meter. "Agar bisa menampung kapal yang lebih besar," kata Mulyono, Rabu (9/4).

Perseroan sudah mengajukan revisi pengembangan pelabuhan tahap pertama. Pekan depan Pelindo IV akan melakukan pertemuan dengan Kemenhub untuk membahas revisi tersebut.

Jika disetujui, Pelindo IV akan segera melaksanakan pembangunannya. Pembangunan pelabuhan baru ini terbagi dalam tiga tahap. Diperkirakan pembangunan tahap pertama memakan waktu 2,5 tahun. Total pembangunan ketiga tahap diperkirakan lima tahun.

Tahun ini, Pelindo IV mengalokasikan dana sebesar Rp 170 miliar. Dana ini dipakai untuk pembangunan periode tiga tahun.

Selain pengembangan dermaga, Pelindo IV juga melakukan pengerukan laut agar pelabuhan mampu menampung kapal-kapal besar. Untuk Makassar New Port, perseroan sudah menyiapkan desain pelabuhan dengan kedalaman 14 meter. Saat ini, kedalaman pelabuhan hanya 12 meter sehingga beberapa kapal besar tidak bisa masuk.

Untuk mengantisipasi kepadatan pelabuhan Makassar selama masa pembangunan, Pelindo IV merencanakan untuk penurunan dwelling time. Rata-rata saat ini adalah 10 hari dan diharapkan bisa turun menjadi enam hari. Hal ini dilakukan agar kapasitas tampung pelabuhan bisa bertambah tanpa investasi. "Titik lemah pelabuhan peti kemas memang kepadatan itu," kata Mulyono.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement