REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSEUMAWE-- Sejumlah warga mengamuk di TPS Pusong, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Rabu (9/4). Pasalnya, sebagian warga marah karena TPS ditutup sesuai jadwal pada pukul 13.30 WIB, sementara masih banyak warga mengantri belum melaksanakan haknya untuk memilih.
''Kami kesal sudah lama mengantri menunggu giliran, TPS justru ditutup,'' kata Sulaiman, warga Banda Sakti, Lhokseumawe, seperti dilaporkan lembaga pemantau pemilu, The Aceh Institute, Aryos Nevada kepada Republika dari Lhokseumawe, NAD, Rabu (9/4).
Warga melampiaskan kemarahan kepada panitia dan berusaha merusak TPS. Sejumlah petugas polisi yang berada di lokasi langsung melakukan pengamanan untuk mengantisipasi terjadinya rusuh. Polisi akhirnya berhasil mengamankan situasi menjadi lebih tenang.
''Warga yang belum mencoblos dan sudah antre silahkan mencoblos. Bagi warga yang sudah melakukan pencoblosan silahkan kembali keruamah masing-masing,'' ujar Kapolres Lhokseumawe, AKBP Joko Surachmanto yang langsung terjun mengamankan lokasi di TPS Pusong.
''Yang diperbolehkan tinggal di lokasi hanya KPPS serta para saksi dari masing-masing partai,'' tegas Kapolres melalui pengeras suara sekaligus meredam kemarahan warga. ''Kondisi dan situasi kemananan sudah terkendali dan kondusif,'' tegas Kapolres.
Untuk menjaga situasi tetap kondusif, lanjutnya, aparat Polres Lhokseumawe masih melakukan penjagaan di TPS Pusong hingga sampai selesai perhitungan suara.
TPS Pusong masuk dalam daftar TPS rawan konflik di Kota Lhokseumawe. Sehari sebelum pencoblosan, Kapolda Aceh bersama Pangdam dan Ketua KIP Aceh telah melakukan peninjauan di lokasi TPS tersebut.