REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PKB dinilai berhasil membangun pencitraan. Elektabilitas parpol berbasis massa NU ini akhirnya naik drastis dibandingkan pada pemilu sebelumnya. Pengamat Politik UIN Syarif Hidayatullah, Faisal Nurdin Idris, menyatakan, setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan terkait perolehan suara PKB.
Pertama, PKB berhasil membangun citra yang baik dengan pemberitaan media massa yang jauh dari pusaran korupsi. Kedua, tentang wacana capres yang diusung, yaitu Rhoma Irama, Mahfud MD dan JK, juga mampu menjadi penyedot suara bagi PKB.
"Tokoh - tokoh ini merupakan kombinasi populer dan berintegritas," jelasnya, saat dihubungi, Rabu (9/4).
PKB dinilai cukup efektif menerapkan strategi menggaet pemilih pemula dan muda dengan menggaet pemilih yang inklusif di luar basis fanatiknya. Ini merupakan prestasi yang harus dihargai. Sekjen DPP PKB, Imam Nahrawi, menghaturkan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas kepercayaannya kepada PKB.
"Semoga kita sebagai bangsa benar - benar bangkit untuk Indonesia lahir batin," imbuhnya.
Namun demikian, masih ada waktu untuk memastikan perhitungan ini secara manual. "Kami minta kepada saksi PKB, untuk mencatat secara benar dan pasti agar terhindar dari rekayasa kecurangan yang mungkin dilakukan oleh pihak - pihak yang tidak ingin pemilu ini berjalan dengan demokratis, jujur dan adil," jelasnya.