REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Para pemberontak di Libya timur menyerahkan pengendalian pelabuhan minyak Al-Hariga Rabu dalam penyerahan pertama berdasarkan kesepakatan akhir pekan untuk mengakhiri sembilan bulan blokade yang melumpuhkan, kata militer.
Seorang pejabat pelabuhan mengatakan ekspor-ekspor dilanjutkan dari terminal sedini
Minggu jika National Oil Company memberikan persetujuan yang diperlukan, mengembalikan aliran pendapatan yang sangat dibutuhkan bagi pemerintah pusat yang lemah setelah penggulingan pemimpin Moamer Gaddafi yang 2011.
Para pemberontak merebut empat terminal minyak timur Juli lalu dalam mengejar kampanye mereka untuk memulihkan otonomi di wilayah Cyrenaica timur yang memangkas ekspor dari 1,5 juta barel per hari menjadi hanya 250.000 barel per hari.
Tripoli mengatakan blokade telah merugikan negara lebih dari 14 miliar dolar AS dalam pendapatan.
Berdasarkan kesepakatan yang dicapai Minggu, para pemberontak harus menyerahkan dua dari empat terminal minyak yang akan mereka periksa pekan ini dan dua lainnya dikembalikan dalam tempo dua sampai empat pekan ketika perundingan-perundingan berhasil diselesaikan.
"Kami mengambil kendali pelabuhan Al-Hariga hari ini dan kami sedang mempersiapkan untuk melakukan hal yang terhadap pelabuhan Zueitina," kata Juru Bicara Staf Umu Angkatan Bersenjata Kolonel Ali