REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga pesawat baru kepresidenan yang baru saja tiba di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, diperkirakan mencapai sekitar Rp 847 miliar.
"Kami telah menerima pesawat jenis Boeing Business Jet 2 atau BBJ-2," kata Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dalam konferensi pers di Bandara Halim, Jakarta, Kamis (10/4).
Menurut Sudi, penerimaan pesawat baru kepresidenan setelah melalui proses pengadaan kurang lebih selama empat tahun. Selain itu, pesawat terasebut telah dirancang dan didisain sehingga dapat memenuhi persyaratan serta akan lebih mengefektifkan dan mengefisienkan perjalanan dinas kepresidenan.
Berdasarkan rilis acara penyambutan dan peresmian penyerahan pesawat kepresidenan yang dibagikan kepada wartawan seusai acara konpers, pesawat kepresidenan yang dibeli adalah sebanyak satu unit dengan harga sekitar 89,6 juta dolar AS atau sekitar Rp 847 miliar.
Harga sebesar itu sudah termasuk fabrikasi, modifikasi interior serta beragam modifikasi lainnya yang diperlukan.
Sedangkan rilis itu juga menyebutkan bahwa pembayaran harga pesawat dilakukan melalui skim kontrak tahun jamak dari tahun 2010-2014.
Pesawat yang dapat mengakomodasi hingga 67 orang itu dilengkapi dengan interior ruang pertemuan, ruang rapat dan ruang eksekutif guna memfasilitasi presiden dalam menunaikan tugas kenegaraan.
Pesawat tersebut juga dilengkapi perangkat keamanan dan tangki bahan bakar telah diambil hingga menjadikan pesawat itu sanggup menempuh jarak di kisaran 5.000 mil laut atau sekitar 10 ribu kilometer.
Sudi memaparkan dari sisi anggaran negara, penggunaan pesawat kepresidenan jauh lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan pesawat komersial.
Dari perhitungan yang dilakukan dengan cermat oleh pemerintah, penghematan anggaran negara, selama masa pakai pesawat itu di kisaran beberapa tahun ke depan dilaporkan adalah Rp 114,2 miliar.