Kamis 10 Apr 2014 14:17 WIB

Hah, Bimbel Ini Miliki Jam Belajar Tengah Malam?

Rep: c30/ Red: Bilal Ramadhan
Jam Malam Siswa (ilustrasi)
Foto: nlondtwp.com
Jam Malam Siswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Fenomena tidak wajar dilakukan oleh lembaga bimbingan belajar (bimbel) di Kota Bandung. Bimbel Edulab yang berada di Jalan Bengawan diduga memberlakukan jadwal pengajaran di luar batas kewajaran.

Salah satu kakak dari peserta bimbel Rizky Triawan (23 tahun) mengatakan, bimbel Edulab membuka jam jadwal belajar dari pukul 21.00 hingga 01.00 dini hari. "Saya kaget saat adik saya minta ijin. Ya saya protes, kok aneh ada jadwal sampai jam segitu," katanya kepada ROL, Kamis (10/4).

Dia menceritakan, pada hari Jumat (4/4) adiknya yang saat ini duduk di bangku SMA mengikuti bimbel di Edulab dan meminta ijin untuk mengikuti kelas malam. Adiknya juga ijin untuk menginap di tempat bimbel tersebut sampai keesokan harinya karena harus belajar sampai larut pukul 01.00 dinihari.

Saat itu Rizky curiga dengan keanehan yang terjadi. Sebab, jam itu di luar batas kewajaran seorang siswa untuk belajar. Dia kemudian menelepon pihak Edulab untuk meminta konfirmasi kebenaran terkait hal itu. Pihak Edulab, kata dia, membenarkan hal tersebut.

Rizky merasa tidak enak dengan apa yang terjadi. Ia pun kemudian menjemput adiknya ke tempat belajar bimbel Edulab di Jalan Bengawan. "Pukul 22.00 WIB saya jemput. Ternyata di sana belum mulai belajar. Hanya ngobrol sama teman-temannya saja," ujarnya.

Warga Jalan Uranus Tengah Margahayu Raya Barat itu mengaku khawatir dengan pola belajar yang ada di bimbel tersebut. Sebab, jam belajar yang dijadwalkan itu dinilainya tidak wajar dan tentu sangat mengkhawatirkan orang tua.

Sementara itu, Kepala Cabang Edulab Bandung Agus Joko ketika dikonfirmasi terkait hal ini membenarkan adanya jam belajar tersebut. Namun dia mengelak jika hal itu dianggap sebagai bentuk ketidakwajaran. Jam belajar malam itu hanya dilakukan saat siswa keesokan harinya libur sekolah atau di akhir pekan.

Joko menjelaskan, pihaknya menamai program jam belajar itu dengan sebutan //dating class//. Program tersebut dijalankan atas dasar kesepakatan antara siswa dan pengajarnya. "Biasanya akhir pekan, tapi kita nggak maksa. Kalau tidak diijinkan orang tua ya kita tidak perbolehkan," katanya.

Dia beralasan, dibukanya program itu dimaksudkan untuk memfasilitasi siswa yang tidak bisa menangkap pelajaran saat belajar di siang hari. "Kadang kan ada siswa itu baru bisa masuk (mengerti) saat suasananya hening," katanya.

Dikatakan Joko, program dating class merupakan fasilitas dari paket belajar selama satu semester. Dalam pembayaran selama satu semester itu, siswa berhak mendapatkan fasilitas tersebut. Jika tidak dimanfaatkan, kata dia, juga tidak ada masalah.

Dia juga membenarkan bahwa siswa yang mengikuti program dating class menginap sampai pagi harinya. Pihaknya mengaku menyediakan kasur untuk tidur para siswa. "Kita fasilitasi semuanya. Kita juga menjaga mereka," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Non Formal dan Informal Dinas Pendidikan Kota Bandung Theresia Widyanti mengatakan, telah menurunkan tim untuk meminta keterangan langsung ke pihak Edulab. Pihak Edulab, kata dia, mengakui adanya jam belajar sampai pukul 01.00 dini hari.

Menurut dia, adanya jam belajar tersebut di luar kewajaran. Disdik akan memberi surat resmi kepada yang bersangkutan sebagai bentuk peringatan untuk tidak membuka jam belajar sampai larut itu. "Kalau setelah diperingati masih dilakukan, kita bisa cabut perijinannya," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement