Kamis 10 Apr 2014 20:31 WIB

Mau Dievakuasi, Bangkai KA Malabar Malah Terperosok

Rep: Djoko Suceno/ Red: A.Syalaby Ichsan
  Pekerja mengevakuasi kereta api Malabar jurusan Bandung - Malang yang terperosok jurang untuk di evakuasi di Kampung  Cikerung,  Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Sabtu (5/4). (foto: Septianjar Muharam)
Pekerja mengevakuasi kereta api Malabar jurusan Bandung - Malang yang terperosok jurang untuk di evakuasi di Kampung Cikerung, Desa Mekarsari, Kecamatan Kadipaten, Tasikmalaya, Sabtu (5/4). (foto: Septianjar Muharam)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Upaya evakuasi lokomotif KA Malabar yang masuk ke jurang sedalam 15 meter di Kampong Terung, Desa Mekarsari, Kecamatan kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya harus dihentikan.

Pasalnya, lokomotif dengen nomor seri CC-2061355 itu terperosok ke jurang yang lebih dalam. Karena kondisi hujan deras, evakuasi pun dihentikan pada sore hari. "Evakuasi dihentikan Karena cuaca tak memungkinkan,’’kata seorang petugas evakuasi  dari PT KAI di lokasi kejadian.

 

Upaya evakuasi  terhadap bangkai lokomotof dilakukan sejumlah petugas PT KAI. Upaya tersebut dilakukan mulai pagi hingga sore hari.

Untuk mengangkat lokomotif seberat ratusan ton tersebut, petugas mengerahkan satu uni alat berat jenis craine yang didatangkan dari Bandung. Evakuasi dimulai dengan melepas ban (bogie)  bagian belakang lokomotif yang beratnya mencapai 15 ton. Upaya ini berhasil dan bogie pun bisa diangkat ke lokasi aman.

 

Petugas kemudian melakukan pelepasan terhadap bogie bagian depan. Upaya ini berhasil, namun beberapa detik setelah ban depan terlepas lokomotif itu terperosok ke jurang yang lebih dalam.

Saat melepas bogie bagian depan itulah hujan turun deras sehingga menganggu proses evakuasi. Evakuasi bangkai lokomotif pun akhirnya dibatalkan. ‘’Mudah-mudahan besok cuaca mendukung sehingga proses evakuasi lokomotif bisa dilakukan,’’ujar petugas tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement