Kamis 10 Apr 2014 21:40 WIB

Irigasi Rusak, Petani Terancam tak Kebagian Air

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Indira Rezkisari
Irigasi sawah
Foto: antara
Irigasi sawah

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Jaringan irigasi pembuang di kawasan Pantura Subang, Jawa Barat, masih dalam kondisi rusak parah. Hingga saat ini, belum ada realisasi perbaikan yang dijanjikan pemerintah setempat. Dengan kondisi seperti ini, kehilangan hasil produksi mengancam petani.

Pengurus Gapoktan Kecamatan Compreng, Warsono (52 tahun), mengatakan, saat ini sudah memasuki musim tanam gadu pertama. Dengan begitu, kebutuhan air untuk area pertanian di pantura sangat tinggi. Sebab, sumber air yang ada hanya dari jaringan irigasi tersebut.

"Tetapi, bila jaringannya rusak, maka air yang tersedianya jadi minim," ujarnya, Kamis (10/4).

Dengan begitu, pada musim gadu ini akan banyak petani yang berebut air. Atau bisa jadi gara-gara minim air masa tanam dan panen mundur. Tetapi, dampak yang paling parah, yaitu bisa menyebabkan hasil produksi tidak maksimal.

Menurut Warsono, jaringan yang rusak di wilayah pantura, diprediksi mencapai 70 persen. Kerusakan ini, diantaranya tanggul yang retak-retak dan jebol. Tetapi, kebanyakan kondisinya mengalami pendangkalan dan penyempitan.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengairan Dinas Bina Marga Pengairan Kabupaten Subang, Ismail, membenarkan lambannya perbaikan 50 tanggul jebol yang tersebar di 20 saluran sungai di 11 kecamatan wilayah pantura. Lambannya perbaikan itu, akibat terkendala faktor teknis dan cuaca buruk.

"Kami belum bisa memerbaiki, karena masih terjadi hujan. Hujan bisa menghambat proyek normalisasi irigasi," ujarnya.

Menurutnya, sejumlah tanggul yang sudah diperbaiki secara sementara. Tanggul yang telah di perbaiki, di antaranya tanggul Makam Panjang Legonkulon, Leuwinangka Subang, Mulyasari Kecamatan Pamanukan, Jungklang Binong, Lasdem Pamanukan sebanyak dua titik, Bugel Sukasari sebanyak dua titik, Anggasari Sukasari, Tambakdahan, Sungai Gadung Pamanukan sebanyak empat titik, Sungai Kamal, Irigasi 7-8 Pamanukan sebanyak enam titik, dan Tanjungtiga Blanakan enam titik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement