REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton tiba di Kairo, Rabu (9/4). Kunjungannya ke Kairo untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat pemerintah serta calon presiden Mesir jelang pemilihan.
Ahram Online melaporkan, diplomat Eropa itu dijadwalkan akan bertemu dengan para pejabat senior pemerintahan. Termasuk Presiden Interim Adly Mansour dan Menteri Luar Negeri Nabil Fahmy. Pertemuan bertujuan membahas pemilihan presiden Mesir mendatang. Pemilihan yang digelar akhir Mei, merupakan tonggak politik besar Mesir.
"Saya pasti akan kembali ke Mesir yang sedang mempersiapkan diri untuk pemilihan presiden," kata Ashton dihadapan parlemen Eropa pekan lalu.
Kantor berita MENA melaporkan, Ashton juga diperkirakan akan mengadakan pembicaraan dengan capres Abdel Fattah El-Sissi dan tokoh politik Hamdeen Sabahi.
"Kami ingin melihat kandidat yang tepat sehingga orang-orang Mesir memiliki pilihan yang baik," katanya kepada Ahram Online, Senin (7/4).
Diplomat senior itu telah berulang kali mendesak Mesir untuk mengadopsi sebuah proses demokrasi inklusif yang melibatkan semua faksi. Ia telah menyuarakan alarm atas penggunaan kekerasan terhadap Islam dan polarisasi yang melanda negara.
"Ini sangat penting bahwa Mesir membawa orang-orang yang percaya pada masa depan yang demokratis untuk bekerja sama," kata Ashton.
Ia menambahkan, siapa pun yang mengadopsi kekerasan harus dihentikan dan dihukum. Ratusan Islamis telah tewas dan ribuan lainnya dipenjara sejak penumpasan luas Ikhwanul Muslimin sejak penggulingan Presiden Muhammad Mursi.
Sebagai balasan, militan Islam telah meningkatkan serangan terhadap polisi dan sasaran militer. Kunjungan Ashton merupakan kali keempat sejak penggulingan Mursi.
Selama kunjungan Ashton telah bertemu dengan pemimpin Islam dan presiden teruling Mursi, di sebuah lokasi yang dirahasiakan. Ia juga telah mengadakan pertemuan dengan tokoh-tokoh politik.