Jumat 11 Apr 2014 14:00 WIB

Endapan Lumpur Samudera Hindia Persulit Pencarian MH370

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Sebuah pesawat P3 Orion Australia telah mendeteksi satu lagi kemungkinan sinyal dari kotak hitam pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang beberapa waktu lalu. Namun, pencarian ke dasar laut Samudera Hindia akan dipersulit karenanya adanya endapan lumpur.

Marsekal Angus Houston yang memimpin operasi pencarian mengatakan, pesawat tersebut mendeteksi sinyal dekat kapal Angkatan Laut Australia Ocean Shield pada Kamis (10/3), kemarin.

Kata Houston, diperlukan analisis lebih jauh, tapi sinyal itu mungkin berasal dari sebuah sumber buatan manusia.

Area pencarian telah dipersempit dari 75 ribu kilometer persegi menjadi sekitar 58 ribu kilometer persegi. Pencarian dilakukan setelah empat sinyal dideteksi di area kurang dari 40 kilometer jaraknya dari alat pencari milik AL Amerika yang dipasang oleh Ocean Shield. Sinyal kelima dideteksi oleh pesawat yang menangkap transmisi dari sebuah alat pendengar yang dipasang dekat kapal Ocean Shield.

Pusat area pencarian terletak kira-kira 2.280 kilometer di barat laut Perth. Kotak hitam perekam penerbangan mungkin akan memberi jawaban tentang apa yang terjadi paad pesawat itu, yang membawa 227 penumpang dan 12 kru ketika hilang pada tanggal 8 Maret dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Baterai dari kotak hitam itu mungkin sudah mati setelah 30 hari, sehingga upaya untuk menemukannya di dasar laut menjadi lebih sulit.

Upaya pencarian kini difokuskan pada dua area - pesawat dan kapal-kapal di area sekitar 2.240 kilometer di barat laut Perth. Termasuk di  area lebih kecil sekitar 600 kilometer lebih dekat ke Kota Australia Barat tersebut.

Para pakar berpendapat, operasi ini merupakan tugas yang sangat sulit.

"Bekerja dekat dasar laut sangat sulit karena ini adalah wilayah yang belum dikenal: belum ada orang yang pernah ke sana sebelumnya," kata pakar kelautan Universitas NSW, Erik van Sebille.

Marsekal Udara Houston setuju dan memperingatkan, karena lautnya sangat dalam, maka upaya mencari pesawat yang hilang itu akan sangat sulit.

Kondisi endapan lumpur di dasar laut juga memperumit upaya pengambilan kotak hitam.

"Endapan lumpur adalah materi yang cenderung sangat dalam dan sesuatu yang jatuh ke sana akan ditelan oleh endapan lumpur di dasar laut," katanya, baru-baru ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement