REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Raihan suara Partai Demokrat pada pemilu legislatif (pileg) tahun ini diperkirakan anjlok berdasarkan hasil hitung cepat (quick count). Eks Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai hasil itu merupakan hal yang biasa.
"Ya kan hari berganti, musim berganti," kata Anas, saat baru datang ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (11/4), untuk menjalani pemeriksaan sebagai tersangka. Menurut dia, hal yang wajar ketika raihan suara dari partai naik atau pun turun ketika pemilu.
Berdasarkan hasil hitung cepat versi Indikator Politik Indonesia, Partai Demokrat menduduki posisi keempat dengan raihan 9.86 persen dari data yang masuk 99.5 persen. Persentase ini 'terjun bebas' dibandingkan dengan perolehan partai berlambang bintang mercy itu lima tahun lalu yang mencapai 20,85 persen. "Biasa aja naik turun dalam pemilu itu biasa saja," ujar Anas.
Pada hari pencoblosan, Anas menjadi salah satu tahanan yang menggunakan hak suaranya di TPS 21 yang ada disediakan di rumah tahanan KPK. Setelah memilih, Anas sempat berujar biasanya orang atau partai yang dia pilih itu akan menang pada pemilu.
Berdasarkan hasil hitung cepat, PDI Perjuangan yang menempati posisi teratas. Namun saat ditanya mengenai pilihannya, Anas berkelit. "Luber (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia) dan jurdil (jujur, adil) dong. Gimana sih ditanya. Kan saya sudah bilang kemarin," ujarnya sembari tersenyum.