Jumat 11 Apr 2014 17:35 WIB

Australia Yakini Lokasi Kotak Hitam

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Joko Sadewo
Malaysia Airlines
Malaysia Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Pejabat tim pencari dan penyelamatan di Australia meyakini bahwa mereka telah mengetahui perkiraan lokasi kotak hitam pesawat MH370. Pernyataan itu disampaikan oleh Perdana Menteri Australia Tony Abbot pada Jumat, seperti dilansir dari Reuters.

Meskipun begitu, pada saat yang sama, kepala badan koordinasi pencarian menyatakan sinyal terakhir yang terdeteksi pada Kamis tidak berasal dari pesawat Malaysia Airlines. "Kami meyakini bahwa kami tahu posisi kotak hitam pesawat dalam beberapa kilometer," kata Abbot di Shanghai.

Keyakinan terkait perkiraan posisi kotak hitam, lanjut dua, tidaklah sama dengan menemukan puing pesawat dari sekitar 4.5 km bawah laut atau memutuskan apa yang telah terjadi dalam penerbangan itu.

Pengungkapan misteri hilangnya MAS, yang telah menghilang sejak sebulan lalu  menjadi operasi pencarian dan penyelamatan, yang membutuhkan biaya termahal dalam sejarah penerbangan. Pencarian ini difokuskan di wilayah kecil dari Samudera Hindia setelah sinyal terakhir dideteksi oleh alat pendeteksi sinyal milik Amerika yang berada di kapal Ocean Shield Australia.

Pencarian menggunakan pesawat dan kapal akan dilakukan di dua wilayah yang lebih luas, yakni di wilayah sekitar 2.390 km barat laut Perth dan di wilayah dengan jarak sekitar 1.670 km barat laut Perth. Serta lokasi yang lebih kecil lainnya berada di dekat lokasi tertangkapnya sinyal oleh kapal Ocean Shield.

Sejauh ini, lima sinyal telah terdeteksi di wilayah tersebut. Namun, Angus Houston, kepala badan koordinasi pencarian Australia, menyatakan para peneliti data sinyal mengonfirmasi bahwa sinyal terakhir tidak berasal dari kotak hitam pesawat yang hilang.

"Berdasarkan informasi yang saya miliki, belum ada informasi terbaru dalam pencarian MH370. Saya akan memberikan informasi terbaru jika informasi terbaru sudah ada," katanya.

Baterai kotak hitam diperkirakan telah habis karena hanya dapat bertahan selama 30 hari. Sehingga upaya pencarian pun jauh lebih sulit. "Saat ini kami berada dalam tahap dimana sinyal yang kami yakini berasal dari kotak hitam pesawat mulai menghilang dan kami berharap bisa mendapatkan banyak informasi sebelum sinyal tersebut benar-benar menghilang," kata Abbott.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement