Jumat 11 Apr 2014 18:29 WIB

Tak Penuhi Tuntutan 'Taliban', Toko Sepatunya Ditembaki

Aksi kekerasan melanda Pakistan (ilustrasi)
Foto: EPA/Waheed Khan
Aksi kekerasan melanda Pakistan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Sedikitnya 16 orang cedera akibat ledakan terjadi di satu toko sepeda motor di Kota Lahore, Pakistan Timur, Jumat dini hari. Demikian laporan media setempat.

Stasiun TV yang berbahasa Urdu, Samaa, melaporkan ledakan terjadi sekitar pukul 02.15 waktu setempat di Daerah Achra, Lahore, Ibu Kota Provinsi Punjab di bagian timur negeri tersebut.

WaliShah, pemilik toko itu, mengatakan kepada media ia menerima telepon dan surat dari Taliban Pakistan yang melakukan pemerasan dan menuntut dia membayar dua juta rupee (lebih dari 20.000 dolar AS) kepada mereka.

Ketika ia menolak untuk membayar uang itu, beberapa pria tak dikenal yang bersenjata menembaki toko dan rumahnya selama beberapa hari belakangan. Namun, tak ada kerusakan akibat serangan sebelumnya.

Pemilik toko tersebut, yang menjual sepeda motor dengan mengenakan bunga, mengatakan ia juga menerima telepon ancaman dari orang yang meminta dia menghentikan usahanya sebab itu bertentangan dengan ajaran agama,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Jumat.

Korban cedera telah dibawa ke Rumah Sakit Ganga Ram, tempat delapan di antara mereka berada  dalam kondisi kritis.

Chaudhry Shafique, perwira polisi sentral di kota itu, tiba di lokasi ledakan dan mengungkapkan laporan penyelidikan awal bahwa beberapa orang yang tak dikenal memasang dan melemparkan bahan peledak ke dalam toko tersebut. Bahan peledak itu dipicu dengan kendali jarak jauh.

Toko itu rusak total akibat ledakan tersebut, sementara kaca beberapa toko yang bersebelahan juga pecah. Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Polisi menutup daerah tersebut dan melancarkan operasi pencarian.

sumber : Antara/Xinhua-OANA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement