REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menilai pengirim paket ke komunitas pecinta Gus Dur, Gusdurian, adalah seorang pengecut. PBNU dengan tegas meminta aparat kepolisian untuk mengusut kejadian tersebut.
“Itu aksi pengecut. Aksi orang yang berusaha mengadu domba PBNU, PKB, dan Gusdurian,” kata Kiai Said, Jumat (11/4).
Paket diduga bom dikirimkan ke komunitas Gusdurian di Jl. Kalibata Timur I No. 12, Pancoran, Jakarta Selatan, dengan penerima Tarso Ngudi Nugroho, Kamis (10/4) lalu. Pengirim paket mengatasnamakan dirinya sahabat PKB dan beralamat di Jl. Kramat Raya No. 164 Jakarta Pusat, yang menjadi alamat Kantor PBNU.
“Saya pastikan antara PBNU, PKB, dan Gusdurian tidak ada perselisihan. Pengiriman paket itu aksi pengecut,” tegas Kiai Said.
Untuk meredam kemungkinan adanya keresahan di kalangan Nahdliyin dan pendukung PKB, Kiai Said meminta aparat kepolisian untuk mengusut pengiriman paket tersebut. “Mudah untuk polisi mengetahui siapa pengirimnya. Polisi harus mengusutnya sampai tuntas,” tegasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, mengatakan setelah dilakukan identifikasi oleh Tim Gegana paket yang diterima Gusdurian dipastikan bukan bahan peledak. Paket dalam kemasan kardus tersebut berisikan lima kembang api dan 20 biji paku.
Ikuti Whatsapp Channel Republika