Sabtu 12 Apr 2014 02:53 WIB

Parlemen Crimea Setujui Konstitusi Baru

Red: Bilal Ramadhan
Russian President Vladimir Putin (second right), Crimea's Prime Minister Sergei Aksyonov (front left), Crimean parliamentary speaker Vladimir Konstantinov (back left) and Sevastopol Mayor Alexei Chaliy shake hands after a signing ceremony at the Kremlin in
Foto: Reuters/Sergei Ilnitsky/Pool
Russian President Vladimir Putin (second right), Crimea's Prime Minister Sergei Aksyonov (front left), Crimean parliamentary speaker Vladimir Konstantinov (back left) and Sevastopol Mayor Alexei Chaliy shake hands after a signing ceremony at the Kremlin in

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Parlemen Crimea, yang bersatu dengan Rusia bulan lalu, menyetujui penerapan konstitusi baru bagi republik Rusia pada Jumat, kata seorang koresponden RIA Novosti. Teks konstitusi itu sangat didukung oleh para perwakilan, dengan 88 dari 100 anggota parlemen memberikan suara menerima untuk disetujui.

Ekonomi Ukraina telah terpukul oleh krisis politik yang sedang berlangsung setelah penyitaan inkonstitusional kekuasaan pada Februari oleh pemimpin baru negara itu, yang mencakup sejumlah ultranasionalis sayap kanan di posisi kunci.

Crimea menyatakan kemerdekaan dari Ukraina bulan lalu dan menandatangani perjanjian untuk bergabung dengan Rusia. Perjanjian reunifikasi itu diratifikasi oleh presiden dan parlemen Rusia dalam pekan yang sama.

Crimea, wilayah yang sebagian besar dihuni etnis Rusia, menyatakan kemerdekaan dari Ukraina setelah menolak untuk mengakui legitimasi pemerintah baru yang berkuasa setelah penggulingan Presiden Viktor Yanukovych Februari dan kemudian melakukan langkah-langkah yang ditujukan terhadap orang-orang yang berbicara dalam bahasa Rusia di negara itu. Moskow menyebut pemberontakan di Kiev sebagai kudeta fasis yang tidak sah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement