REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER-- Dinas Pendidikan (Dindik) Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendistribusikan soal ujian nasional (UN) secara ketat dengan pengawalan aparat kepolisian sektor (Polsek) di 31 kecamatan di kabupaten setempat, Sabtu.
"Soal UN yang dibawa pihak sekolah masing-masing mendapat pengawalan yang ketat dari aparat kepolisian karena seluruh soal akan disimpan di gudang polsek setempat, dan baru didistribusikan ke sekolah pada Senin (14/4)," kata Kepala Bidang SMA dan SMP Dindik Jember, Tatang Priyanggono.
Menurut dia, lokasi untuk menyimpan soal UN di masing-masing Polsek juga harus steril dan tidak boleh ada pihak-pihak tertentu yang masuk ke ruangan penyimpanan soal, sehingga dipastikan soal aman dan tidak bocor karena pengamanan cukup ketat.
"Seluruh soal UN tersebut dijaga selama 24 jam oleh sejumlah petugas baik dari aparat kepolisian maupun pengawas dari perguruan tinggi dengan menggunakan tiga gembok yang berbeda," tuturnya.
Dindik Jember, lanjut dia, juga sudah meminta pihak sekolah untuk memberikan pengarahan kepada peserta UN, agar percaya pada diri sendiri dalam mengerjakan soal UN dan tidak mudah percaya dengan isu beredarnya kunci jawaban UN.
"Kami imbau anak-anak percaya diri dan jujur dalam mengerjakan UN, sehingga tidak perlu mencari-cari kunci jawaban soal UN karena setiap peserta akan mendapatkan soal yang berbeda dengan yang lain dalam satu ruangan," ujarnya.
Ujian nasional tingkat SMA/MA/SMK akan digelar pada secara serentak pada Senin (14/4) dengan jumlah peserta UN di Kabupaten Jember sebanyak 21.032 siswa. Sementara Ketua Panitia Pengawas UN dari Universitas Jember (Unej), Sudjito Phd, mengatakan Unej melibatkan sebanyak 386 dosen untuk melakukan pengawasan UN di Kabupaten Jember.
"Tidak semua dosen bisa menjadi pengawas UN karena mereka harus memenuhi persyaratan seperti Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN), minimal berijazah S-2, sehat jasmani dan rohani," katanya.
Menurut dia, beberapa dosen dari perguruan tinggi lain di Jember yang dilibatkan dalam pengawasan UN yakni Politeknik Negeri Jember, STAIN, Universitas Moh. Seruji, STIE Mandala, dan Universitas Muhammadiyah Jember.
"Selain di Jember, kami juga melibatkan dosen Unej untuk menjadi pengawas UN di Kabupaten Bondowoso sebanyak 145 dosen, di Situbondo sebanyak 139 dosen yang akan menjadi pengawas UN, dan sebanyak 249 dosen akan mengawasi UN di Banyuwangi," paparnya.