REPUBLIKA.CO.ID, Puluhan ribu pengungsi Muslim Afrika Tengah yang hendak menyeberang ke Kamerun terus diteror milisi bersenjata. Tak kurang, UNHCR menyebut mereka saat ini tengah berada diambang kekacauan dan memerlukan bantuan.
"Kami memerlukan bantuan penduduk Afrika Tengah karena mereka berada diambang kekacauan dan terjerumus ke neraka," kata Liz Ahua, wakil direktur biro Afrika UNHCR dan koordinator pengungsi yang mengunjungi Kamaerun, Chad dan CAR.
Pada Kamis (10/4), Dewan Keamanan PBB menyetujui pembentukan pasukan perdamaian PBB beranggotakan 12.000 tentara untuk digelar di CAR dalam usaha mengakhiri aksi kekerasan itu.
Pasukan itu dikenal dengan nama MINUSCA. Mereka akan memiliki sekitar 10.000 tentara dan 1.800 polisi dan 20 polisi militer. Pasukan PBB akan mulai bertugas pada 15 September.
"Kami menginginkan missi itu, MINUSCA dikirim secepat mungkin. Tetapi ada tugas yang akan dilakukakan oleh seluruh pasukan di sini," kata Ahua. "Dan harapan kami, harapan kami,adalah mereka akan dapat mengatasi keadaan itu," kata Liz dikutip Reuters.