REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA-- Petugas Karantina Pertanian Terpadu Wilayah Kerja Gilimanuk, Bali, mengamankan puluhan ekor anjing selundupan dari Pulau Jawa. Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa petugas mengamankan dua ekor kucing persia yang dibawa pelaku berinisial DA dengan menggunakan sepeda motor dari Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (11/4) malam.
"Dua ekor kucing tersebut dimasukkan kardus dan dibungkus dengan koran. Rencananya hewan ini akan dibawa ke Kuta," kata Kepala Karantina Pertanian Terpadu Wilayah Kerja Gilimanuk, Nyoman Budhiarta, saat dihubungi dari Negara, Kabupaten Jembrana, Sabtu.
Pihaknya mengamankan hewan tersebut karena DA tidak bisa menunjukkan dokumen pengiriman dan dokumen kesehatan dari balai karantina asal binatang tersebut. Setelah menggagalkan penyelundupan kucing, Sabtu sekitar pukul 04.00 Wita, petugas karantina juga mendapati 30 ekor anjing dari berbagai jenis yang diselundupkan dengan bus umum dari Jawa.
Sopir bus tersebut mengaku hanya dititipi anjing jenis siberian hunsky, ekor pug, pommerian, rottweiler, dan beagel yang ditempatkan dalam kotak. Rencananya anjing tersebut akan diambil pemiliknya di Terminal Ubung, Denpasar.
Menurut Budhiarta, penyelundupan itu melanggar Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina, Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2000 tentang Karantina dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 88 Tahun 2008.
"Kami akan koordinasi dengan Balai Karantina Denpasar terkait tindakan lanjutan bagi hewan-hewan tersebut. Hewan itu bisa dimusnahkan atau dikembalikan ke daerah asal," katanya.
Ia mengemukakan bahwa penyelundupan anjing dan kucing sering menggunakan bus umum dengan pemilik yang tidak jelas karena akan diambil di terminal terakhir. "Ada juga yang menggunakan mobil pribadi, tapi lebih sering lewat bus umum. Apapun modusnya, kami akan berusaha melakukan pengawasan," ujarnya.
Dalam sebuah kesempatan Bupati Jembrana I Putu Artha mengatakan, dirinya mendapatkan informasi, jika penyelundup terlebih dahulu membius binatang tersebut sehingga tidak bersuara saat melewati Gilimanuk.