REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Badan Pengungsi PBB UNHCR, Jumat (11/4) menyatakan sangat prihatin dengan laporan yang mengatakan milisi anti-Balaka memblokir dan menyerang warga sipil Muslim yang mengungsi dari Republik Afrika Tengah (RAT).
Pasukan milisi Kristen dilaporkan memblokir jalan utama yang digunakan warga menuju Kamerun.
Sejumlah pengungsi menderita luka parah akibat tusukan pisau dan tembakan senjata tajam. Banyak pula dari mereka yang mengalami kekurangan gizi, akibat harus berjalan berbulan-bulan. Mereka memutar arah untuk memasuki Kamerun, melalui daerah-daerah terpencil.
Juru bicara UNHCR Melissa Fleming mengatakan, para pengungsi yang baru tiba mengatakan pada rekan-rekan di UNHCR bahwa milisi telah memblokir jalan utama ke Kamerun. Milisi Kristen membuat mereka terpaksa melalui semak-semak selama dua hingga tiga bulan, untuk mencapai perbatasan.