REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sejumlah anggota Polres Kupang Kota menjaga ketat naskah ujian nasional SMA/SMK sederajat, agar tetap aman, sebelum digunakan pada pelaksanaannya di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Senin (14/4) hingga Rabu (16/4).
"Kami minta aparat kepolisian untuk menjaga naskah itu, sehingga tetap steril dan aman, untuk menghindari kebocorannya," kata Kepala Dinas Pendidikan pemuda dan Olahraga Kota Kupang Jerhan Adolf Ledoh di Kupang, Ahad (13/4).
Dia mengatakan hal itu menjawab, upaya yang dilakukan pemerintah dalam menjaga keamanan naskah ujian nasional SMA/SMK sederajat, sebelum pelaksanaannya Senin (14/4) besok.
Menurut Jerhans, penjagaan oleh aparat kepolisian dengan sejumlah pengawas yang ditentukan, sudha menjadi keharusan, agar keamanan dan kenyamanan soal, tetap terjamin, sebelum dimanfaatkan. Hal ini, lanjut Jerhans, untuk menjaga kualitas dari hasil ujian yang akan dilakukan tersebut.
"Kita butuh soal tetap terjamin aman, agar saat pelaksanaannya nanti, setiap siswa tidak terganggu dengan isu bocornya soal yang ada," katanya.
Dikatakannya, pelaksanaan UN SMA/SMK akan dilakukan pada 14 sampai 16 April dan UN susulan pada 21 April sampai dengan 23 April, dengan jumlah mata pelajaran yang diujikan untuk SMA berjumlah enam mata pelajaran.
Terhadap jumlah peserta khusus untuk ujian nasional tingkat SMA/SMK, mantan kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Kupang itu mengatakan, berjumlah 6.659 siswa, dengan rincian untuk SMA berjumlah 4.291 dan SMK berjumlah 2.368.
Ujian nasional tahun ini, kata Jerhans untuk mengukur standar nasional dengan komposisi 60:40 (UN:nilai sekolah). Karena itu, siswa diharap tetap 'enjoy' menghadapi pelaksanaan nantinya yang sudah disesuaikan dengan jadwal yang ada.