REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah petani di Kabupaten Lebak,Banten, mengembangkan budi daya tanaman sirsak karena permintaan pasar cukup tinggi.
"Kami dan anggota petani lainnya mengembangkan tanaman sirsak itu, karena prospeknya sangat menjanjikan dan dapat meningkatkan pendapatan ekonomi," kata Ketua Kelompok Tani Desa Sangkanwangi, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak Hendi Suhendi di Lebak, Ahad.
Ia mengatakan, pihaknya ke depan buah sirsak menjadi komoditas unggulan, selain durian, manggis, dan rambutan.
Saat ini, produksi sirsak di Kabupaten Lebak relatif terbatas dan belum memenuhi permintaan pasar.
Padahal, tempo dulu buah sirsak merupakan komoditas unggulan Lebak.
"Kita dulu setiap hari mampu memasok sirsak ke Jakarta mencapai puluhan ton per hari, namun kini relatif berkurang," katanya.
Menurut dia, pengembangan tanaman sirsak di wilayahnya sangat cocok karena tofografinya perbukitan sehingga produksi satu pohon cukup besar.
Pengembangan tanaman sirsak ini diintegrasikan dengan wisata agrobisnis durian.
Kemungkinan pengembangan sirsak itu akan dikunjungi wisatawan dari luar daerah untuk meminum jus sirsak.
"Saya kira minuman sirsak sangat segar untuk dinikmati dan daunya bisa mengobati berbagai penyakit," katanya.
Begitu pula, Samian, seorang petani Kecamatan Rangkasbitung mengaku bahwa dirinya setiap pekan menjual sirsak kepada tengkulak.
Pengembangan tanaman sirsak yang sudah 20 tahun itu tentu sangat membantu ekonomi keluarga.
"Kami sekali menjual antara Rp600.000 sampai Rp700.000 per pekan," katanya.