REPUBLIKA.CO.ID, PERTH -- Operasi pencarian pesawat Malaysia Airline MH370 yang hilang sejak Ahad (13/4) belum membuahkan hasil. Termasuk sinyal dari kotak hitam pesawat naas tersebut belum terdeteksi. Namun upaya pencarian oleh tim SAR masih dilanjutkan setelah aparat berwenang memutuskan untuk lebih mempersempit area pencarian.
Lebih dari 11 pesawat, satu pesawat sipil dan 14 kapal ambil bagian dalam operasi pencarian yang dilakukan hari ini di 1.670 kilometer Barat Laut Perth.
Pusat Badan Koordinasi Bersama (JACC) mengatakan selama 24 jam terakhir tim pencari tidak berhasil mendeteksi sinyal. Sama seperti pernyataan yang dirilis lembaga ini pada hari Sabtu (12/4) kemarin.
JACC yang bermarkas di Perth, pada Jum’at (11/4) lalu memastikan kalau sinyal yang ditangkap pesawat AU Australia Orien P3 pada Kamis malam tidak terkait dengan sinyal yang dipancarkan dari kotak hitam pesawat dari dasar laut.
Dengan demikian, sinyal terakhir yang terdeteksi pada Selasa malam.
Kapal Angkatan Pertahanan Australia Ocean Shield akan melanjutkan penyisiran yang difokuskan pada pencarian alat perekam data penerbangan atau yang biasa dikenal dengan sebutan kotak hitam.
Mantan Panglima Pertahanan Australia, Marsekal Angus Houston sebelumnya mengatakan tim pencari baru akan mengoperasikan robot pencari di bawah laut begitu tim merasa yakin kalau kotak hitam pesawat tersebut sudah tidak berfungsi.
Menteri Perhubungan Malaysia, Hishammuddin Hussein dalam brifingnya pada Ahad (13/4) mengatakan pertanyan mengenai siapa yang akan membuka kotak hitam jika memang nantinya berhasil ditemukan sampai sekarang masih dipelajari.
"Para pakar yang terlibat dalam penyelidikan masih mengidentifikasi hal itu, berdasarkan ketentuan internasional dan hukum domestic, siapa yang sebenarnya berhak memiliki kotak hitam tersebut,” katanya, belum lama ini.
"Dan saya baru akan mengatakan hal itu jika memang kotak hitam itu sudah berhasil ditemukan, “ tegasnya.
Pesawat MH370 hilang pada 8 Maret 2014 dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing dengan membawa 239 penumpang dan kru, termasuk 6 warga Australia.
Pada Jum’at kemarin, Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan para pejabat terkait sangat yakin kalau serangkaian sinyal yang dideteksi di Samudera Hindia berasal dari kotak hitam pesawat.
Namun demikian Abbott mengatakan area pencarian telah secara signifikan dipersempit hingga beberapa kilometer,” namun Abbott mengatakan sinyal yang didapat semakin melemah.
Dan sejak Jum’at lalu hingga sekarang belum ada sinyal lagi yang berhasil terdeteksi, meskipun serangkaian alat pengindera gerakan atau buoy sudah beberapa kali dijatuhkan diarea pencarian.