REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina melalui Kementerian Luar Negerinya, kembali memprotes sikap Jepang yang dilakukan pada Sabtu (12/4). Menteri Urusan Internal Jepang, Yoshitaka Shindo, rupanya melakukan kunjungan ke kuil yang dikukuhkan sebagai simbol agresi perang dunia kedua, Yasukuni.
Kemlu Cina menyatakan, kunjungan Jepang oleh Shindo ke Yasukuni, merupakan sikap yang salah. Menurut Cina, kabinet Jepang sama sekali tak mampu bersikap terhadap sejarah. ''Cina telah mengajukan protes dan representasi yang amat respek dengan Jepang,'' kata Kemlu Cina dalam pernyataannya, seperti dikutip dari Reuters, sabtu (12/4).
Melalui protesnya, Cina menyatakan, agar Jepang tak seharusnya kembali melakukan aksi-aksi provokasi yang menentang arus zaman serta membangkitkan pandangan internasional. ''Kami mendesak Jepang untuk bersikap benar akan pernyataan-pernyataan sejarah, agar Jepang dengan serius menjawab seruan tetangga Asianya dan dunia internasional untuk keadilan,'' ungkap Kemlu Cina lagi dalam pernyataannya.
Atas reaksi Cina itu, Jepang turut bersuara. Kemlu Jepang mengatakan, sosok Shindo merupakan figur yang relatif kecil dalam pemerintahan Jepang.
Pemerintah Jepang menjelaskan, kakek Shindo, Tadamichi Kuribayashi, merupakan seorang pejuang yang turut bergerilya dalam perang saat itu. Sehingga, Shindo pun dikabarkan, memang sering melakukan kunjungan ke Yasukuni.
Sang menteri urusan internal Jepang itu pun mengungkapkan, bahwa ia tak berniat untuk menyakiti perasaan rakyat Cina dan Korea Selatan.
''Ia berkunjung ke kuil Yasukuni karena alasan pribadi dan hati nuraninya. Dan tentang kebijakan pemerintah Jepang merupakan dua hal yang benar-benar terpisah,'' ujar pernyataan Kemlu Jepang.
''Diplomasi pemerintah Jepang dan pengakuannya akan sejarah, tetap dan tidak berubah.''
Dikutip dari BBC News, selain Cina, kunjungan Shindo ke Yasukuni turut mengundang protes Seoul. Di satu sisi Cina menyebut hal yang dilakukan kabinet Jepang itu adalah sikap yang salah. Sementara Korsel menyatakan, kunjungan Shindo ke Yasukuni merupakan sikap kemunduran Jepang.
Senada dengan pernyataan Kemlu Jepang, usai melakukan kunjungannya itu Shindo pun berkomentar. Ia memang pengunjung yang biasa memanjatkan doa di Yasukuni. Ia sangat menghormati ribuan tentara Jepang yang menjadi korban akibat perang dunia.
''Saya sudah memperbarui komitmen saya untuk tidak pernah menyebabkan kembali tragedi seperti ini, di mana saya berdoa untuk kedamaian orang-orang yang kehilangan nyawa mereka dalam perang. Itulah hal yang selalu saya lakukan setiap kali mengunjungi kuil (Yasukuni),'' kata Shindo.
Sebelum Cina menyatakan protesnya pada akhir pekan ini, pemerintahan di Beijing itu pada Desember tahun lalu pernah bersikap serupa. Cina ketika itu amarah, saat PM Jepang Shinzo Abe melakukan kunjungan ke Yasukuni.
Kunjungan Abe ke kuil yang terletak di Tokyo, Jepang itu, memperburuk hubungan Jepang dengan Cina. Buruknya hubungan kedua negara, juga terjadi dalam persoalan yang berlangsung di Semenanjung Korea dan Laut Cina Timur. Kapal milik Cina pernah menerobos perbatasan laut yang saling diklaim di Laut Cina Timur itu.