Senin 14 Apr 2014 06:54 WIB

Pengusaha Minta Pemerintah Pertimbangkan Ekspor Kayu Bulat

Rep: Meiliani Fauziah/ Red: Nidia Zuraya
Ekspor Kayu Indonesia - ilustrasi
Foto: antara
Ekspor Kayu Indonesia - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pengusaha sektor kayu melihat bisnis kehutanan kian lesu. Kondisi ini salah satunya dipicu harga kayu bulat yang rendah. "Tidak untuk semua kayu bulat diekspor, dengan ketentuan kuota produksi dalam negeri tidak akan terganggu," ujar Ketua Bidang Hutan Tanaman Industri APHI, Nana Suparna kepada ROL, kemarin.

Nana mengaku telah membicarakan hal ini dengan para pakar. Kualitas kayu bulat milik Indoensia dikatakan sangat bagus. Tapi ketika harus dicacah, harganya menjadi turun. Berdasarkan kajian tersebut, maka turunnya harga ini harus dicari solusinya.

Jika ekspor kayu bulat terjadi, menurut dia, akan juga mendongkrak perbaikan harga dalam negeri. Rencananya, APHI akan menghadap Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk membuat kajian komprensif mengenai perdagangan kayu.

Saat ini kayu bulat dari hutan alam dihargai, Rp 1,2 juta per meter kubik. Harga ini tak jauh berbeda dengan harga sengon yang mencapai Rp 800 ribu per meter kubik. "Harganya beda tipis, dan pembeli kayu bulat dalam negeri sudah jarang," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement