Senin 14 Apr 2014 08:04 WIB

Korea Utara Bolehkan Turis Asing Ikut Lomba Maraton, Asalkan...

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Nidia Zuraya
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Foto: AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Ahad (13/4) pagi kemarin waktu setempat, jalanan Korea Utara penuh dengan pelari asal 27 negara di dunia yang mengikuti ajang maraton tahunan di ibu kota negara itu, Pyongyang. Ini adalah pertama kalinya pemerintah membuka kesempatan bagi warga negara asing untuk ikut serta dalam ajang tersebut.

Penyelenggara acara 'Mangyongdae Prize International Marathon' itu mengatakan mereka memutuskan mengizinkan pelari asing untuk ikut serta karena ingin mengadakan perlombaan nan megah sebagai bagian dari rangkaian kompetisi olah raga, festival seni dan acara budaya. Ini juga menandai ulang tahun pendiri Korea Utara, Kim Il Sung yang jatuh pada 15 April 2014.

Sebagian besar wilayah Korea Utara tertutup untuk asing. Namun Pyongyang, dengan jalanannya yang luas, plasa, dan banyak monumen lebih mudah diakses dibandingkan wilayah terisolasi lainnya. Penyelenggara menyaratkan beberapa hal kepada pelari asing itu, yaitu mereka tak diperbolehkan menggunakan atribut apapun yang menunjukkan bendera negara manapun, terutama Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Mereka juga tidak diperbolehkan mengenakan pakaian dengan tulisan besar nan menarik perhatian, juga dilarang membawa kamera.

Ada lebih dari 225 pelari asing yang bepartisipasi dalam acara ini. Rata-rata mereka semua adalah pelari amatir. Maraton itu berlangsung selama empat jam dengan jarak tempuh 10 kilometer (km).

"Aku benar-benar ingin ikut lomba ini karena lokasinya (di Pyongyang)," ujar Jen Skym (32 tahun), warga negara Inggris, dilansir dari the Guardian, Senin (14/4).

Seluruh pelari memulai maraton mereka dari Stadion Kim Il Sung menuju Arch of Triumph, the Friendship Tower, hingga ke Universitas Kim Il Sung. Mereka kemudian menyeberangi jembatan ke sisi timur Pyongyang dan menjalani tepian sungai kembali menuju stadion. Setidaknya 42 ribu penonton menyambut di sepanjang jalan. Mereka menunggu seluruh pelari itu kembali ke stadion.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement