REPUBLIKA.CO.ID, JATINEGARA – Pemerintah Daerah Jakarta Timur berencana membenahi sekitar 1100 rumah yang tersebar di beberapa pemukiman kumuh pada tahun ini. Pembenahan rumah kumuh tersebut bagian dari program pembangunan kampung deret.
Perencanaan pembenahan 1100 unit rumah kumuh, disambut secara antuias oleh warga yang berasal dari pemukiman kumuh. Salah satunya Ujang Khaerudin (51 tahun) Warga Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.
“Tentu ini langkah baik Pemda, dengan dibangunnya kampung deret bisa mencegah kebakaran, yang sering terjadi,” kata Ujang, Senin (14/3).
Bahkan menurut Ujang, warga yang sebelumnya menolak tempat tinggalnya dibuat kampung deret, kini meminta untuk segera direnovasi. Romi misalnya, tetangga Ujang ini, pada awalnya menolak karena meragukan program kampung deret tersebut.
Romi beserta warga lain yang menolak pembangunan kampung deret sempat menilai program tersebut merupakan upaya untuk menggusur mereka.
Adanya penolakan warga terhadap pembangunan kampung deret sebelumnya, dibenarkan oleh Yuli Hartono Kepala Suku Dinas (Kasudin) Perumahan dan Gedung Pemda Jakarta Timur. Ia menyatakan, dulu program ini mendapat penolakan dari sejumlah warga dari pemukiman kumuh.
Namun setelah melihat program kampung deret dianggap memuaskan mereka yang pro terhadap pembuatan kampung deret. Akhirnya warga berbondong-bondong mendaftarkan diri.
"Setelah melihat rumah di sebelahnya bagus, yang tadinya menolak sekarang minta diperbaiki,” ujar Hartono, saat berkunjung ke kampung deret di Kelurahan Cipinang Besar Selatan.