REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Setiap pengerahan pasukan militer Ukraina melawan para pengunjuk rasa pendukung Rusia di Ukraina timur dinilai dapat memicu terjadinya perang saudara. Pernyataan tersebut disampaikan oleh perwakilan Rusia untuk Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) pada Senin (14/4).
"Menteri Dalam Negeri Ukraina menyatakan pasukan militernya akan dikerahkan untuk menghadapi para pengunjuk rasa dan juga terdapat unit yang terorganisir oleh orang-orang militer yang akan diberikan senjata dan akan diperintahkan. Sekitar 12 ribu orang akan dikerahkan dan ini membahayakan," kata Andrey Kelin.
Lanjutnya, Rusia meyakini kondisi ini akan memicu adanya perang saudara. "Kami sangat mengkhawatirkannya," katanya setelah menghadiri pertemuan OSCE membahas krisis Ukraina.
Sebelumnya, pemerintah Kiev telah memberikan tenggat waktu para pengunjuk rasa yang mayoritas etnis Rusia untuk melucuti senjatanya hingga Senin pagi. Jika tidak, Kiev akan mengerahkan pasukan militernya dalam operasi anti-teroris di Ukraina timur.
Para pengunjuk rasa pro-Rusia ini menuntut digelarnya referendum lokal pemisahan diri dari Ukraina. Ukraina pun menilai Rusia menjadi dalang dalam aksi ini.