Selasa 15 Apr 2014 10:15 WIB

AS Kecam Ancaman Terhadap PM Libya

Jen Psaki
Foto: AP
Jen Psaki

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat Senin mengecam sebagai perbuatan rendah ancaman-ancaman yang dilakukan terhadap perdana menteri dan anggota kabinet Libya, dan mengatakan negara diperlukan untuk bergerak maju.

"Pada saat Libya sangat memerlukan konsensus politik untuk menggerakkan maju transisi demokrasinya, pemerasan oleh serangan fisik tidak harus membajak proses dialog damai," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki dalam pernyataan.

Perdana Menteri Libya Abdullah al-Thani mengundurkan diri Ahad, mengatakan bahwa dia dan keluarganya sempat menjadi korban serangan bersenjata "pengkhianat" sehari sebelumnya yang juga telah meneror tetangganya.

Thani berhenti kurang dari sepekan setelah parlemen menugasi dia untuk membentuk kabinet baru dan sebulan setelah pendahulunya digulingkan karena gagal untuk mengendalikan pelanggaran hukum yang mencengkeram negara Afrika Utara itu.

"Ancaman-ancaman kekerasan kepada perdana menteri atau yang lain-lain adalah perbuatan rendah dan kami mengutuk mereka dalam istilah terkuat," kata Psaki.

"Amerika Serikat mendesak semua rakyat Libya untuk bekerja bersama-sama menemukan landasan bersama untuk memastikan keamanan dan pemerintahan yang baik bagi negara mereka, sehingga mereka bisa bergerak maju dalam transisi demokrasi mereka."

Than , yang menjadi menteri pertahanan di bawah mantan Perdana Ali Zeidan, baru dinobatkan Selasa, tetapi telah ada kontroversi mengenai pengangkatannya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement