REPUBLIKA.CO.ID, VALPARAISO -- Presiden Cile, Michelle Bachelet berjanji akan membangun ulang wilayah yang hancur karena kebakaran mematikan di Kota Valparaiso, Senin (14/4).
Ia mengatakan pemerintahnya akan mengerahkan segala upaya untuk memulihkan Valparaiso dari bencana yang setidaknya menewaskan 15 orang ini. Kebakaran Valparaiso membuat sekitar 10 ribu warga dievakuasi, dua ribu rumah hancur terbakar sehingga mereka kini tak punya tempat tinggal.
Sekitar 1300 pemadam kebakaran diterjunkan untuk menyisir lokasi. Pejabat kehutanan Chili mengatakan butuh waktu 20 hari untuk memadamkan api. Bachelet mengatakan ia dan pemerintahannya akan menunjukan solidaritas kepedulian untuk warga yang terkena imbas.
''Kami akan mengerahkan sumber daya, mulai dari tahap awal yaitu evakuasi, kemudian tahap kedua yaitu rekonstruksi kota,'' katanya dalam pertemuan pemerintahan di Santiago, dilansir BBC.
Senin, ia mendeklarasikan area yang hancur sebagai zona bencana. Cuaca di Valparaiso dilaporkan memburuk dan merugikan para pengungsi. Suhu udara menurun sementara kelembapan meningkat. ''Satu-satunya yang kami butuhkan adalah pertolongan, bantuan. Kami tak memiliki apa-apa, tak ada yang tersisa,'' kata salah satu korban, Ana Maria Espinoza pada kantor berita AP.
Palang Merah Chili telah menggalang dana dan bantuan, seperti pangan dan kebutuhan dasar lainnya untuk para pengungsi.
Tentara dan relawan membantu distribusi obat-obatan. Pemerintah dikabarkan akan menggelontorkan dana 500 juta peso (sekitar 0,9 juta dolar AS) untuk membensihkan zona bencana. Dana selanjutnya untuk rekonstruksi yang dibutuhkan akan menyusul.