Selasa 15 Apr 2014 12:49 WIB

Iran Minta Sekjen PBB Bantu Selesaikan Penolakan Visa

Markas PBB di New York (ilustrasi)
Foto: UN.ORG
Markas PBB di New York (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran mendesak Sekertaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa turun tangan dalam kasus penolakan Amerika Serikat untuk mengeluarkan pengeluaran visa bagi utusan Teheran untuk PBB, Hamid Aboutalebi.

Seperti dilansir AFP, Senin (15/4), sengketa ini kembali memicu ketegangan yang sebelumnya sempat mencair antara kedua negara. Permusuhan Amerika Serikat dan Iran sempat berlangsung setelah beberapa dekade menyusul penyerbuan yang dialami kedutaan besar AS tahun 1979 dan diikuti dengan krisis penyanderaan.

"Kami meminta Bapak (Sekretaris Jenderal PBB) Ban Ki-moon untuk turun tangan dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah ini," kata wakil menteri luar negeri Majid Takht-Ravanchi kepada kantor berita resmi Iran, IRNA.

"Kementerian luar negeri (Iran) mendukung secara penuh penunjukan (Aboutalebi) yang dianggap sebagai sosok efisien, berpengalaman dan memenuhi syarat untuk penempatan ini (kementerian) tidak berniat mencalonkan sosok baru."

Aboutalebi adalah mantan duta besar Iran untuk Australia, Italia dan Belgia. Sebagai negara tuan rumah, Amerika Serikat berkewajiban untuk mengeluarkan visa bagi para diplomat yang bertugas di Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Aboutalebi sebelumnya pernah menghadiri berbagai persidangan di markas besar PBB di New York. Washington mengatakan pihaknya tidak akan memberikan visa bagi Aboutalebi karena keterkaitannya dengan para mahasiswa yang menduduki kedutaan AS, beberapa bulan setelah terjadinya revolusi Islam tahun 1979.

Aboutalebi bersikeras bahwa ia tidak memiliki keterlibatan dalam aksi penyanderaan kendati mengakui dirinya pernah menjalankan tugas terbatas sebagai penerjemah bagi mahasiswa-mahasiswa.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement