Selasa 15 Apr 2014 18:34 WIB

Pemimpin Gerilyawan 'Morgan' Serahkan Diri

Bendera Republik Kongo
Foto: congorepublic
Bendera Republik Kongo

REPUBLIKA.CO.ID, KINSHASA -- Seorang pemimpin gerilyawan yang dituduh melakukan penculikan, pemerkosaan dan kanibalisme telah menyerah bersama sekitar 40 pengikutnya di Republik Demokratik Kongo. Demikian kata pemerintah pada Senin.

Paul Sadala, pemburu yang berubah menjadi pemimpin gerilyawan yang dikenal sebagai " Morgan " yang beroperasi di Provinsi Orientale Kongo, telah berulang kali menyerang warga di Okapi Fauna Reserve (cagar alam Okapi), sebuah situs Warisan Dunia, sejak 2012.

Ahli PBB mengatakan pada Desember Morgan mengubah tujuannya dari perburuan gajah untuk kemudian menyerang tambang emas.

Mereka menuduh dia dan anak buahnya menculik orang untuk membawa barang-barang jarahan dan memaksa perempuan menjadi budak seks sebagai "istri" bagi anggota gerilyawan.

Mereka mengatakan dalam laporan lain Juli lalu bahwa mantan tawanan telah memberitahu mereka bahwa kelompok itu, yang dikenal sebagai "Mai Mai Morgan", telah terlibat dalam kanibalisme pada beberapa kesempatan.

Kelompok Morgan hanyalah salah satu bagian dari jaringan kelompok-kelompok bersenjata yang kompleks dan mematikan di kawasan tanpa hukum bagian timur Kongo.

Sebagian besar dari kelompok-kelompok ini membiayai operasi mereka dengan bersaing untuk merebutkan kendali atas cadangan besar mineral Kongo, termasuk emas , berlian , timah , tembaga.

sumber : Antara/Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement