REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Drone bawah air milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) yang dikirim untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370 di dasar Samudera Hindia, bisa memakan waktu hingga dua bulan untuk menjelajahi area seluas 600 kilometer persegi.
“Lokasi tersebut diyakini sebagai lokasi tenggelamnya pesawat MH370,” kata otoritas pencari AS pada Selasa (15/4) seperti dilansir dari Straitstimes.
Prediksi itu bertepatan dengan berakhirnya misi pertama oleh Bluefin-21, kendaraan bawah air otonom yang dilakukan selama enam jam. Setiap misi pencarian diperkirakan berlangsung selama 24 jam. Mereka menjelaskan bahwa 24 jam tersebut terbagi ke dalam 16 jam pencarian bawah laut, empat jam penyelaman dan kembali ke permukaan.
Pengenalan drone bawah laut, menandai fase lambat pencarian terbaru dalam mencari pesawat yang dinyatakan hilang pada tanggal 8 Maret. Pesawat MH370 yang membawa 239 penumpang diperkirakan telah jatuh ribuan kilometer ke dasar laut.
Pihak berwenang Australia yang menjadi negara yang mengkoordinasi tim pencari yakin bahwa perkiraan posisi reruntuhan Boeing 777-200ER berada sejauh 1.550 kilometer sebelah barat laut Perth. Hal itu diyakinkan lagi dengan penemuan empat sinyal akustik yang ditanggap oleh kapal selam dan diyakini sebagai sinyal dari perekam kotak hitam.