Rabu 16 Apr 2014 07:01 WIB

'Haji Backpacker' Bakal Jadi Road Movie Atau Film Inspirasi?

Aktor utama Abimana Aryasatya (kedua kiri) didampingi Produser Falcon Pictures Frederica (kiri), Sutradara Danial Rifki (kedua kanan) dan aktris Laura Basuki menghadiri syukuran dan peluncuran poster film Haji Backpacker di Jakarta, Senin (14/4).
Foto: Antara/Teresia May
Aktor utama Abimana Aryasatya (kedua kiri) didampingi Produser Falcon Pictures Frederica (kiri), Sutradara Danial Rifki (kedua kanan) dan aktris Laura Basuki menghadiri syukuran dan peluncuran poster film Haji Backpacker di Jakarta, Senin (14/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- "Haji Backpacker" mengambil lokasi syuting di sembilan negara, mulai dari Indonesia, Thailand, Cina hingga Saudi Arabia.

Tak pelak film ini masuk dalam kategori road movie (film yang menggambarkan perjalanan karakter berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya). 

Selain dari sisi produksi, film ini juga memiliki "ruang" yang besar dalam segi cerita. Yakni mengisahkan perjalanan spiritual tokoh Mada (Abimana Aryasatya), dari seseorang yang taat agama kemudian masuk dalam dunia gelap, hingga kembali menemukan pencerahan. 

Lalu pertanyaanya, dari dua faktor besar tersebut, mana yang akan menjadi fokus utama. Apakah film ini akan lebih kental di sisi road movie atau justru menjadi film religi yang memberikan inspirasi dari kekuatan cerita. 

Danial Rifki selaku sutradara sekaligus penulis skenario memilih yang kedua. Fokus utama film ini akan berada pada perjalanan spiritual Mada. 

"Dari sisi tergelapnya sampai terang benderang," kata Danial saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta. 

"Ini perjalanan orang yang melupakan Tuhan. Nah bagaimana suasana hati atau pergolakan hati tokoh dalam rentan waktu diantaranya terlihat natural, itu yang susah," jelas Danial. 

Bahkan Danial dan Jujur Prananto (penulis skenario) harus melakukan beberapa kali revisi hingga akhirnya menemukan cerita yang dirasa tepat. 

Meski begitu Danial tidak menampik film ini juga menawarkan keindahan dari sisi visual (gambar). Namun tetap disesuaikan dengan suasana hati si tokoh utama. 

"Thailand misalnya, disana akan menjadi lokasi Mada benar-benar masuk dalam dunia gelap. Saat dimana Mada benar-benar melupakan agama dan Tuhan. Dan Cina, disana banyak gunung jadi sesuai dengan suasana hati Mada untuk merenung," jelas Danial. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement