REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Departemen Kepolisian New York dikabarkan telah membubarkan unit pengawasan yang membidik dan memantau masyarakat Muslim,
Seperti dilansir New York Times, Selasa (15/4), unit tersebut, yang didirikan pada 2003, kebanyakan telah tidak aktif sejak Komisaris Polisi William Bratton mengambil-alih departemen itu pada Januari. Pascapembubaran, para detektif di departemen itu pun telah ditugaskan kembali di tempat biasa.
"Memahami demografik lokal tertentu dapat menjadi faktor yang bermanfaat ketika menilai informasi ancaman yang pada hakekatnya memasuki New York City setiap hari," kata Stephen Davis, Kepala Juru Bicara NYPD, sebagaimana dikutip NY Times.
"Pada masa depan, kami akan mengumpulkan informasi itu, jika perlu, melalui kontak langsung antara polisi dan wakil masyarakat yang mereka layani tersebut," katanya.
Program pengawasan itu mengerahkan detektif yang menyamar di permukiman Muslim guna menyadap percakapan dan mengawasi kegiatan mereka dari-hari-ke-hari. Polisi juga menyusup ke masjid dan kelompok mahasiswa.
Program luas departemen tersebut pertama kali diungkapkan di dalam serangkaian artikel oleh Associated Press, yang melaporkan bahwa petugas telah menyusupi berbagai organisasi Muslim di wilayah itu setelah serangan World Trade Center pada 11 September 2001.
Wali Kota Michael Bloomberg, yang meninggalkan jabatannya pada Januari, dan pejabat polisi telah membela program itu sebagai penting "bagi upaya anti-teror".