Rabu 16 Apr 2014 16:14 WIB

Gandeng Artajasa, Garuda Targetkan Penjualan Tiket Lebih Besar

Rep: Nora Azizah/ Red: Nidia Zuraya
Garuda Indonesia
Foto: Republika/Musiron
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk menjalin kerja sama dengan PT Artajasa dalam sistem pembayaran online. Kerja sama ini merupakan yang pertama kali dilakukan antara pihak Garuda dan Artajasa.

Peluncuran layanan ini bertujuan dalam meningkatkan servis dalam pembayaran tiket yang dipesan dengan sistem online. "Kerja sama ini juga bagus dalam menambah angka penjualan tiket," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Garuda Indonesia Erik Meijer dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/4).

Erik mengatakan, kerja sama ini menjadi tujuan dalam meningkatkan target transaksi harian untuk sistem Corporate Online Sales (COS) dan Garuda Indonesia Online Sales (GOS) yang dimiliki Garuda Indonesia. Sistem GOS dibentuk untuk agen-agen penjualan kecil yang berada di daerah. Mereka tak memiliki sistem sendiri sehingga garuda menyediakan sistem tersebut.

Sementara COS merupakan sistem yang digunakan perusahaan atau korporasi. Seolah perusahaan menjadi agen tikt bagi awak diperusahaannya.

Saat ini total transaksi yang dilakukan di online sebesar 20 persen dari total transaksi yang ada. Setelah adanya kerja sama ini diharapkan bisa mencapai target sekitar 10 persen dari total transaksi.

Selain itu garuda juga akan mengoperasikan channel eRetail untuk pelanggan ritel dan mobile aplication internet. Kedua hal ini sejalan dengan kerja sama yang dibentuk kali ini. Menggandeng Artajasa merupakan langkah baru bagi garudi meningkatkan penjualan.

Sistem yang ditawarkan juga tersambung dengan fasilitas ebanking yang kian banyak digunakan masyarakat. Sehingga konsumen tak perlu lagi repot pergi ke mesin ATM untuk membayar tiket. Cukup menggunakan sistem ebanking tiket bisa dibeli langsung dari rumah. "Sistem ini cukup aman karena konsumen bisa menggunakan kartu ATM langsung," kata Erik.

Selama ini sitem pembelian tiket via online masih mengandalkan kartu kredit. Sejauh ini, penggunaan kartu kredit di Indonesia masih menjadi satu hal yang belum menjadi kebiasaan umum. Tidak semua orang memiliki atau berkeinginan mempunyai kartu kredit. Penetrasi kartu kredit dengan jumlah penduduk masih kecil. Namun hampir seluruh penduduk Indonesia mempunyai kartu ATM.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement