REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Sejumlah lembar jawaban komputer (LJK) ujian nasional tingkat sekolah menengah atas (SMA) untuk mata pelajaran Bahasa Inggris yang diujikan pada Rabu, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, salah cetak.
"Ada beberapa LJK UN yang salah cetak karena tidak ada opsi pilihan E dalam lembar jawaban itu, sehingga sebagian siswa yang mendapatkan LJK salah cetak itu panik dan memberitahukan kepada pengawas ruangan," kata pengawas satuan pendidikan di SMA Pancasila Ambulu, Agung Purwanto.
Menurut dia, salah cetak LJK tersebut tidak hanya terjadi di sejumlah ruangan yang dia jaga, namun ruangan lain di SMA Pancasila juga mengalami hal yang sama.
"Pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jember terkait dengan kejadian tersebut, namun salah cetak LJK UN itu sempat menghentikan kegiatan siswa dalam mengerjakan soal UN Bahasa Inggris selama beberapa menit," tuturnya.
Atas kejadian itu, lanjut dia, Dinas Pendidikan Jember memberikan dua solusi yakni penggantian soal dan LJK UN yang baru kepada siswa yang mendapatkan LJK salah cetak atau membubuhkan jawaban E pada LJK, tanpa mengganti soal dan LJK UN yang salah cetak itu.
"Kalau siswa diberi soal dan LJK UN yang baru, maka kasihan tidak memiliki waktu cukup untuk mengerjakan lagi, sehingga pilihannya siswa membubuhkan pilihan E dalam LJK salah cetak tersebut dan membuat berita acara tentang kejadian itu," paparnya.
Agung mengaku juga mendapat informasi yang sama di beberapa sekolah lainnya terkait dengan salah cetak LJK UN yang tidak mencantumkan pilihan E dalam lembar jawaban, padahal dalam soal UN Bahasa Inggris itu ada opsi jawaban pilihan E.
"Pengawas dan pihak sekolah akan membuat berita acara terkait kejadian salah cetak LJK itu, sehingga tidak merugikan peserta UN," katanya.
Sementara Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas Pendidikan Jember, Tatang Priyanggono, membenarkan adanya kejadian salah cetak LJK UN untuk mata pelajaran Bahasa Inggris.
"LJK salah cetak itu tidak terjadi menyeluruh di Jember, namun ada beberapa sekolah yang mendapatkan LJK salah cetak karena tidak ada opsi pilihan E dalam lembar jawaban," katanya.
Menurut dia, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim terkait dengan kejadian tersebut dan terdapat dua solusi yang ditawarkan kepada peserta UN.
"Siswa yang mendapatkan LJK salah cetak itu dapat mengerjakan soal baru dengan mendapatkan LJK baru, asalkan ada sisa soal dan LJK di sekolah setempat. Apabila tidak ada sisa soal, siswa tetap mengerjakan dengan LJK yang salah cetak dengan memberikan tambahan pilihan E pada lembar jawaban itu dan pengawas membuat berita acara atas kejadian itu," paparnya.
Dalam berita acara tersebut, lanjut dia, akan dijelaskan secara rinci siapa saja peserta UN yang mendapatkan LJK salah cetak dan dicantumkan dalam sampul LJK UN tersebut.