Rabu 16 Apr 2014 18:18 WIB

Seorang Warga Tewas Terseret Lahar Dingin Gunung Kelud

Warga melintasi luapan lahar dingin material Gunung Kelud di Kali Badak, Desa Gambar Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, pertengahan, Februari lalu. Saat ini lahar beku yang terbentuk di Blitar menjadi obyek wisata. (Ilustrasi)
Foto: Antara Eric Ireng
Warga melintasi luapan lahar dingin material Gunung Kelud di Kali Badak, Desa Gambar Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, pertengahan, Februari lalu. Saat ini lahar beku yang terbentuk di Blitar menjadi obyek wisata. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KEDIRI--Seorang warga bernama Sumini (17) asal Dukuh Damarwulan, Desa Laharpang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, ditemukan meninggal dunia setelah terbawa arus deras lahar hujan di kantong lahar Gunung Kelud desa setempat.

"Korban saat itu pulang sekolah akan ke rumah dan menyeberang sungai. Secara tiba-tiba air bercampur sisa material gunung turun, sehingga korban terseret arus," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri AKP Budi Nurtjahjo di Kediri, Rabu petang.

Ia mengatakan saat korban hendak menyeberang cuaca memang sebelumnya turun hujan yang cukup lebat sekitar satu jam. Pelajar asal Dusun Laharpang, Desa Puncu/Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri itu tidak mengetahui jika ada air bercampur sisa material datang begitu saat ia menyeberang sungai sebagai penampung aliran lahar tersebut.

Korban diketahui warga terseret dan berusaha ditolong. Ia berhasil dibawa ke tepi sungai dan saat itu diperiksa masih ada detak nadi dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pelem, Kabupaten Kediri, tapi ternyata sudah meninggal dunia.

Polisi, kata dia, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara sekaligus meminta keterangan sejumlah rekan dan keluarga korban. Sementara itu, jenazahnya sampai saat ini masih dirawat di RSUD Pelem, Pare, Kabupaten Kediri untuk keperluan "visum et repertum".

Polisi, kata dia, sebenarnya sudah meminta agar warga menjauh dari aliran lahar, terlebih lagi saat penghujan, sebab air bisa datang sewaktu-waktu. Bahkan, air bisa membawa material vulkanik berupa pasir ataupun debu yang membahayakan nyawa warga.

Peringatan bahaya aliran lahar saat hujan juga pernah diungkapkan oleh mantan Ketua Satlak Penanggulangan Bencana Gunung Kelud Letkol Infanteri Heriyadi. Ia mengatakan, memang sepanjang jalur lahar berbahaya jika didekati, sebab bisa terseret arus. Untuk itu, ia meminta agar masyarakat tidak mendekati jalur lahar.

"Dalam situasi seperti ini, kami berusaha optimalkan agar lahar bisa mengalir maksimal. Namun yang lebih diutamakan, kami imbau masyarakat agar menghindari tempat ini," katanya saat itu.

Kecamatan Puncu sendiri merupakan daerah di kaki Gunung Kelud, yang jaraknya tidak sampai 10 kilometer dari kawasan Gunung Kelud. Terlebih lagi, Gunung Kelud sebelumnya telah erupsi, pada Kamis (13/2), mengeluarkan material vulkanik berupa batu, pasir, dan debu.

Proyek Gunung Kelud mempunyai 11 jalur lahar mengantisipasi lahar dari erupsi Gunung Kelud di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, yang terbagi dua daerah yaitu Kabupaten Kediri dan Blitar.

Jalur lahar di Kabupaten Kediri antara lain kantong lahar I Kali Konto di Desa Badas, Kecamatan Pare, kantong lahar II Kali Konto di Desa Pare Lor, Kecamatan Kunjang.

Kantong lahar I Kali Serinjing di Desa Asmorobangun, Kecamatan Puncu, kantong lahar II Kali Serinjing di Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu.

Kantong lahar Kali Ngobo Desa Trisulo, Kecamatan Plosoklaten, kantong lahar Kali Sukorejo di Desa Jarak, Kecamatan Plosoklaten.

Sementara itu, di Kabupaten Blitar, kantong laharnya antara lain di Kali Badak, Desa Candirejo, Kecamatan Ponggok, kantong lahar II Kali Badak, di Desa Jagoan, Kecamatan Ponggok.

Kantong lahar I Kali Putih Desa Pasirharjo, Kecamatan Talun, dan kantong lahar II Kali Putih di Desa Menjangankalung, Kecamatan Garum, dan terakhir adalah Kantong Lahar Kali Semut, Desa Soso, Kecamatan Gandusari.

Berdasarkan pengalaman, Gunung Kelud sudah meletus sampai 25 kali, terhitung sejak 1000 sampai 2007. Letusan itu menyebabkan korban jiwa yang jumlahnya mencapai ribuan jiwa, serta korban materiil serta ternak.

Gunung Kelud erupsi terakhir pada Kamis (13/2) mengakibatkan ribuan rumah warga rusak, ribuan hektare lahan pertanian juga rusak dan di berbagai bidang lainnya. Dampak erupsi itu terparah melanda tiga daerah yaitu di Kabupaten Kediri, Blitar, dan Malang.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement