REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekspor produk rotan diperkirakan tumbuh 25 persen pada kuartal I-2014 dengan perkiraan nilai mencapai Rp711 miliar atau setara 62,5 juta dolar AS.

"Trennya masih positif, kami perkirakan akan tumbuh 25 persen dari nilai ekspor pada periode yang sama pada tahun lalu sekitar 50 juta dolar AS," kata Sekretaris Jenderal Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia, Abdul Sobur di Jakarta, Rabu (16/4).

Menurut data lembaga independen Sucofindo yang dikutip Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) nilai produk rotan pada kuartal pertama 2013 sebesar 52,8 juta dollar AS. Abdul menambahkan realisasi nilai ekspor produk rotan pada 2013 mencapai kisaran 190 juta dolar AS, Dengan pertumbuhan 25 persen, kata Abdul, AMKRI yakin target ekspor produk rotan senilai 220 juta dolar AS pada 2014 akan tercapai.

Pertumbuhan ekspor produk rotan pada kuartal I-2014, kata Abdul, didukung dengan perluasan pasar ke beberapa negara kawasan Timur Tengah, selain pasar tradisional di Amerika Serikat dan benua Eropa. Kampanye produk rotan dengan jargon ramah lingkungan di Timur Tengah, ujar dia, berhasil menarik permintaan komoditi tersebut, teruatama dari pasar Uni Emirat Arab (UAE).

"Konsumen di Eropa yang telah lama menjadi pasar produk rotan Indonesia, sering berkunjung ke Timur Tengah dan membawa nama naik produk rotan Indonesia," ujar dia seraya menambahkan bahwa UAE menjadi negara ke-sembilan pengimpor terbesar produk rotan dari Indonesia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika