Rabu 16 Apr 2014 19:07 WIB

Pesan Ibu Negara untuk Anak-Anak Autisme

Autisme (ilustrasi)
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Autisme (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ibu Negara Ani Yudhoyono berpesan agar anak-anak penderita gangguan autisme untuk berani bercita-cita dan mengeksplorasi bakatnya sehingga bisa mandiri dan mencapai kesuksesan.

"Berani bermimpi (bercita-cita-Red) sesuatu. Setiap individu dikaruniani bakat oleh Tuhan. Teruslah mengeksplorasi bakat kalian agar kalian maju. Jangan rendah diri," pesan Ibu Ani saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Autisme Sedunia di Istana Negara, Rabu (16/4).

Di hadapan sedikitnya 300 tamu undangan yang terdiri dari anak-anak dengan autisme dan para orang tua serta guru pendamping itu, Ibu Ani menekankan bahwa autisme bukan merupakan gangguan jiwa namun gangguan perkembangan yang akan mempengaruhi komunikasi dan interaksi anak.

Oleh karena itu Ibu Ani berharap agar di masa depan stigma itu dapat dihilangkan salah satunya dengan membentuk pusat perawatan austisme mandiri yang terpisah dari pusat perawatan gangguan jiwa. Ia menekankan bahwa dengan pendidikan dan penanganan yang tepat, anak-anak austistik terbukti mampu berprestasi dan sukses.

Ibu Negara kemudian menyebutkan sejumlah individu dengan autisme yang tercatat mampu tidak hanya hidup mandiri bahkan meraih kesuksesan. Lebih lanjut ia mengapresiasi peran orang tua anak-anak dengan autisme yang tidak menyerah mendampingi anak-anaknya.

Pada kesempatan itu Ibu Negara juga berbagi pengalamannya saat mengamati perkembangan cucu pertamanya yang mengalami keterlambatan berbicara, yang ternyata diakibatkan oleh adanya air dibalik gendang telinganya.

"Peran dukungan keluarga dan lingkungan sangat penting bagi perkembangan anak-anak," katanya.

Dalam kesempatan itu Ibu Ani juga berdialog dengan anak-anak dengan gangguan autisme serta para orang tua yang mendampingi mereka.

Sementara itu Natrio C Yoshosa, seorang penderita austisme, mengisahkan keberhasilannya menjalani pendidikan normal dan meraih gelar sarjana dari Universitas Gadjah Mada sekalipun pada mulanya sempat mengalami kesulitan berkomunikasi.

Pengalaman orang tua yang harus mencurahkan perhatian menyeluruh kepada anaknya yang menderita gangguan autisme dituturkan oleh mantan penyanyi pop yang tergabung dalam group vokal Elfa's Singer, Ferina Widodo.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement