REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sekitar sepertiga dari polusi udara di ibukota Tiongkok yang diliputi asap, Beijing, berasal dari luar kota, menurut laporan media resmi, Rabu (16/4), mengutip pengawas polusi.
Chen Tian, kepala Biro Perlindungan Lingkungan Beijing , mengatakan bahwa sekitar 28-36 persen dari partikel udara berbahaya yang dikenal sebagai PM2.5 berasal dari provinsi-provinsi di sekitar Beijing, seperti Hebei, lokasi tujuh dari 10 kota paling tercermar di Tiongkok pada 2013, menurut data resmi.
Pemerintah pusat telah mengidentifikasi wilayah Beijing - Tianjin - Hebei sebagai salah satu tempat terdepan dalam perang melawan polusi. Pemerintah juga tengah berada di bawah tekanan untuk mengurangi konsumsi batubara dan kapasitas industri .
Pertumbuhan tak terkendali selama beberapa dasawarsa telah memukul kualitas lingkungan Tiongkok dan udara Beijing yang acapkali sangat buruk telah menjadi simbol dari krisis polusi .
Kemarahan publik atas polusi di beberapa tempat yang berbeda telah memicu protes dan sekalipun pemerintah telah mengumumkan rencana untuk mengatasinya, pihak berwenang sering kesulitan untuk membawa industri besar pencemar dan pemerintah daerah yang terobsesi pertumbuhan untuk sepakat.
Chen mengatakan bahwa kabut asap yang dihasilkan di Beijing, 31 persen berasal dari kendaraan bermotor, 22,4 persen dari pembakaran batu bara dan 18,1 persen dari industri, menurut "China Environmental News" (Kabar Lingkungan Tiongkok), sebuah publikasi dari Departemen Perlindungan Lingkungan .