Rabu 16 Apr 2014 20:20 WIB

Siapa Pahlawan Pariwisata Indonesia?

Candi Borobudur dengan puncak stupanya di tengah kabut pagi difoto dari Puntuk Situmbu, Dusun Kurahan, Desa Karang Rejo, Magelang.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Candi Borobudur dengan puncak stupanya di tengah kabut pagi difoto dari Puntuk Situmbu, Dusun Kurahan, Desa Karang Rejo, Magelang.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebut "blogger" atau penulis blog sebagai pahlawan karena secara tidak langsung melalui tulisan-tulisannya telah mempromosikan pariwisata Indonesia secara masif dan efektif.

"Anda adalah pahlawan-pahlawan pariwisata, saya berterima kasih kepada semuanya telah mempromosikan wisata Indonesia baik ke wisatawan domestik maupun mancanegara," kata Direktur Pencitraan Indonesia Kemenparekraf, Ratna Suranti saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/4).

Ratna mengatakan para penulis blog juga membantu dalam panduan wisata mengingat para wisatawan lokal jarang bahkan tidak pernah menggunakan jasa perencana perjalanan atau "travel planner". "Yang seperti ini (penulis blog) justru kita ajak, orang Indonesia kecenderungannya bepergian dengan keluarga tidak membawa 'travel planner', padahal tanya orang di sana belum tentu tahu," katanya.

Dia juga mengatakan pihaknya pernah mengajak para penulis blog luar negeri untuk mempromosikan pariwisata lokal dan antusiasmenya tinggi. "Waktu itu kami bawa dari Cina, luar biasa mereka takjub sekali dengan keindahan Pantai Pink di Pulau Komodo dan mereka bilang belum pernah menemukan pantai sesehat ini," katanya.

Meski terbukti potensial, Ratna mengatakan belum ada anggaran yang disediakan khusus untuk para penulis blog dari pemerintah untuk akomodasi dan sebagainya. "Kalau ada bantuan untuk program PNPM Mandiri, kenapa kita tidak memberikan kepada mereka, harus diberilah minimal 'free hosting' (tempat singgah sementara, hotel dan lainnya) atau pulsa. Ke depannya kami akan mengusulkan," katanya.

Ratna mengatakan banyak penulis blog potensial di daerah yang harus diberdayakan untuk memudahkan akses informasi langsung dari penduduk aslinya, namun sering kali hal itu terbentur regulasi. "Pertemanan pemerintah dengan 'blogger' memang harus diakrabkan," katanya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Pemasaran AirAsiaGo Indonesia Stanly Mangindaan menilai setiap orang Indonesia bisa mempromosikan daerah wisatanya. "Setiap orang Indonesia sesungguhnya adalah 'public relation' (humas) yang dapat memperkenalkan Indonesia pada penduduk negara lain, terutama melalui media sosial," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement