Kamis 17 Apr 2014 06:51 WIB

Kiev Minta Rusia Berhenti Dukung 'Kegiatan Teroris' di Ukraina

Peta Ukraina
Foto: VOA
Peta Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Ukraina akan menuntut Rusia menghentikan dukungannya kepada "kegiatan teroris" di wilayahnya, kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Deshchytsya Rabu pada malam menjelang pembicaraan krisis dengan Moskow, AS dan Uni Eropa.

"Permintaan utama kami adalah untuk meredakan situasi di Ukraina timur. Kami ingin Rusia untuk menarik pasukan dari perbatasan timur Ukraina. Kami ingin Rusia untuk tidak mendukung kegiatan teroris di timur Ukraina," kata Andriy Deshchytsya setelah dia mendarat di Jenewa untuk pertemuan Kamis.

Kiev telah menuduh Moskow mengirimkan pasukan khusus secara rahasia ke Russified timur Ukraina dan selatan kepada militan pro- Rusia untuk menghadapi dan mengacaukan negara.

Rusia juga telah mengumpulkan puluhan ribu tentara di perbatasan Ukraina.

Deshchytsya akan menyampaikan serangkaian tuntutan lainnya kepada Moskow saat ketegangan-ketegangan antara dua tetangga melonjak.

"Kami ingin mereka untuk mengkonfirmasi bahwa Crimea merupakan bagian yang terintegrasi dari Ukraina. Kami ingin Rusia untuk menarik pasukan dari Crimea dan menyangkal keputusan parlemen Rusia untuk memungkinkan pemerintah menggunakan pasukannya di wilayah Ukraina," katanya.

Rusia merebut Russified semenanjung Crimea Ukraina pada Maret, beberapa pekan Kiev setelah penggulingan pemimpin Ukraina pro- Moskow Viktor Yanukovych sesudah empat bulan aksi-aks protes pro-Eropa.

Moskow telah berulang kali berpendapat bahwa pihaknya perlu untuk melindungi etnis Rusia dari nasionalis Ukraina, namun Kiev menolak hal itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement