Kamis 17 Apr 2014 09:45 WIB

Kemenkes Minta Perusahaan Farmasi Produksi Obat Malaria

Obat-obatan
Foto: .
Obat-obatan

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mendorong gabungan farmasi untuk mengembangkan bahan baku dalam negeri guna memproduksi obat Dehidro Artemisinin Pepraquen (DHP) yang ampuh mengatasi penyakit malaria.

Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi, Kamis (17/4), mengatakan jajarannya telah mengundang gabungan farmasi untuk membicarakan hal tersebut. "Kami mengharapkan agar mereka berusaha mengembangkan bahan baku dalam negeri untuk memproduksi obat itu sehingga kita tidak lagi ada ketergantungan ke luar negeri. Sebagian besar sekarang ini mengimpor bahan baku dari Indonesia, lalu dibuat obat di luar negeri, dan selanjutnya kita membeli lagi dari mereka," tutur Menkes.

Dalam roadmap Kemenkes, katanya, perusahaan farmasi dalam negeri terus didorong untuk mengembangkan bahan baku dalam negeri untuk diproduksi menjadi obat-obatan untuk mengatasi berbagai penyakit. Kemenkes juga akan mengundang investor luar negeri yang bersedia membangun pabrik obat di Indonesia agar harga obat jauh lebih murah dan kelak Indonesia juga bisa mengekspor obat ke luar negeri. "Sudah ada beberapa yang cukup berminat, namun hal ini membutuhkan proses," tutur Nafsiah.

Menurut Menkes Nafsiah Mboi, saat ini kementerian yang dipimpinnya menggunakan sistem elektronik dalam pengadaan obat, alat kesehatan dan lainnya sehingga tidak lagi melalui proses tender. Hal itu juga untuk meminimalisasi terjadinya tindak pidana korupsi di lingkungan Kemenkes yang selama beberapa dekade terakhir terus disorot media bahkan telah diproses di tingkat Komisi Pemberantasan Korupsi.

Pada 2013, katanya, baru sekitar 300-an jenis obat yang pengadaannya dilakukan melalui sistem elektronik. Tahun ini Kemenkes menargetkan sekitar 900-an jenis obat yang pengadaannya melalui sistem elektronik. "Hal ini tentu jauh lebih mempersingkat mata rantai pengadaan obat dan sudah tentu akan lebih efisien dari sisi anggaran," tutur Nafsiah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement