REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Pemerintah Jepang akan.memberlakukan bebas visa kepada wisatawan Indonesia, Filipina, dan Vietnam, Juni tahun ini.
Inisiatif yang diumumkan awal pekan ini dan didukung penuh pemerintah serta koalisi berkuasa ini juga berencana memberlakukan bebas visa bagi negara-negara Asia Tenggara yang memiliki populasi Muslim. Kebijakan ini diharapkan dapat menarik dan memenuhi target kunjungan 20 juta wisatawan ke Jepang pada 2020 saat Olympiade Tokyo.
Kantor berita Kyodo, Selasa (15/4), melansir, Pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Shinzo Abe memandang pariwisata sebagai satu pilar penting strategi pertumbuhan ekonomi guna melawan deflasi.
Tahun lalu, wisatawan asal Thailand dan Malaysia meningkat 61 persen menjadi 630 ribu pengunjung dari tahun sebelumnya setelah pemberlakuan bebas visa pada Juli 2013. Kala itu, Jepang mencetak angka 10 juta kunjungan wisata untuk pertama kalinya.
Sekitar 140 ribu wisatawan Indonesia, 110 ribu wisatawan Filipina, dan 80 ribu wisatawan Vietnam tercatat mengunjungi Jepang tahun lalu. Meski minat kunjungan ketiga negara Asia Tenggara ini terbesar setelah Cina, wisatawannya masih harus mengajukan aplikasi visa masuk Jepang.
Pelanggaran overstay oleh wisatawan Indonesia, Filipina, dan Vietnam juga tergolong rendah antara 0,09 hingga 0,34 persen pada Januari hingga November 2013 lalu. Warga negara-negara regional Asia Timur seperti Cina, Korea Selatan dan Taiwan termasuk yang terbesar melakukan wisata ke Jepang.
Asosiasi Pariwisata Jepang melihat untuk mencapai target 20 juta pengunjung, Jepang harus menggiatkan usaha guna menarik wisatawan ke sana. Sementara para pengamat ekonomi mengatakan upaya ini berpotensi membantu perbaikan ekonomi Jepang.
Jepang sudah memberlakukan bebas visa kepada lebih dari 64 negara termasuk bagi Taiwan dan Korea Selatan, meski negeri ginseng itu menjadi rival utama bisnis pariwisata negeri sakura.